Panitia Asian Festival of Children’s Content (AFCC) dari Singapore Book Council (SBC) mengundang Pustakawan Mendunia sebagai pembicara di AFCC yang dilaksanakan dari 27-30 Mei 2021. Sungguh merupakan sebuah kehormatan bagi Pustakawan Mendunia diingat dan diundang oleh SBC, dan kami langsung berpikir best practice apa yang bisa dibagikan untuk peserta AFCC tahun ini. (Baca juga: Siap-Siap Tersengat Inspirasi dalam Asian Festival of Children’s Content).
Anak-Anak Lelah Bersekolah Daring
Pustakawan Mendunia kemudian memutuskan untuk berbagi sebuah sesi menarik di dalam pembelajaran sesi perpustakaan di sekolah. Pada awal tahun 2021, banyak sekolah sudah lebih memperhatikan kesehatan mental anak-anak. Pembelajaran daring selama satu tahun telah mengakibatkan anak-anak kurang bersemangat ke sekolah, anak-anak lelah menatap layar komputer, dan mereka merindukan teman-teman dan sekolahnya (termasuk juga perpustakaannya :D).
Academic Director kami, Ibu Mida Abdul kemudian mengambil keputusan berani. Bahwa unit pembelajaran anak-anak di awal tahun ini harus diubah dengan central idea: mental health atau kesehatan mental. Pustakawan diajak terlibat di dalam rapat kurikulum dan tentu memberikan tantangan bagi Pustakawan Mendunia, apa yang dapat kami berikan untuk mendukung pembelajaran anak.
Eksperimen
Akhirnya muncullah ide pembelajaran kontekstual, bagaimana Pustakawan Mendunia membawa konsep kesehatan mental dari pendekatan literasi dan bisa dilakukan dari siswa TK sampai dengan kelas 5 SD. Pembelajaran kontekstual yang dilakukan Pustakawan Mendunia itu berbeda-beda, tergantung level pemahaman siswa/i yang sebelumnya.
Untuk siswa kelas 5 SD, Pustakawan Mendunia melakukan eksperimen membaca lantang dan mendongeng daring dilakukan untuk membantu mereka memahami konsep kesehatan mental. Pustakawan Mendunia membacakan buku secara lantang dan disertai dengan ilustrasi musik yang mendukung. Pustakawan memancing rasa ingin tahu anak-anak apakah terhadap hubungan antara kesehatan mental dengan keadaan fisik kita. Kami juga beruntung karena sekolah memiliki konselor, Ms Olga Simatupang untuk mengarahkan pemahaman anak-anak mengenai kesehatan mental.
Selain itu, Pustakawan Mendunia memandu anak-anak untuk membaca buku dengan topik Kesehatan Mental. Anak-anakjuga diajak untuk melakukan meditasi dari buku yang dibaca bersama dan dipilih oleh mereka sendiri. Agar sesi perpustakaan ini dapat berjalan lancar, Pustakawan wajib melakukan perencanaan, seperti:
- Mempersiapkan buku apa yang akan dibaca
- Menentukan musik apa yang mendukung jalan cerita
- Memperkirakan butuh berapa kali pertemuan untuk menyelesaikan pembelajaran ini
- Memastikan bahwa penjelasan yang diberikan mengenai kesehatan mental adalah verified
- Berkonsultasi dengan konselor untuk memastikan sesi ini ‘aman’ untuk dilaksanakan di kelas, atau apakah ada resiko yang mungkin luput dari perhatian?
- Menjadi fleksible melihat berbagai kemungkinan adanya pertanyaan-pertanyaan sulit yang diberikan anak
Asian Festival of Children’s Content 2021
Anak-anak sangat menikmati eksperimen ini. Pustakawan Mendunia pikir akan sangat bermanfaat jika semakin banyak Pegiat Literasi, Pustakawan, Guru, atau orang tua yang bisa mengetahui manfaat eksperimen ini. Eksperimen metode membaca lantang dan mendongeng daring lah yang kemudian Pustakawan Mendunia kirimkan sebagai materi di dalam AFCC 2021.
Awalnya, panitia AFCC 2021 masih memiliki harapan besar bahwa acara dapat dilaksanakan paling tidak secara hibrida di Național Library of Singapore. Beberapa kali tanggal pelaksanaan acara juga sudah sempat mundur, sampai akhirnya di tiga bulan sebelum acara, sudah terkonfirmasi bahwa AFCC 2021 akan dilaksanakan secara daring. Akhirnya kami melakukan rekaman melalui Streamyard, dipandu oleh Joji Reynes Santos dari Filipina.
Pustakawan Mendunia senang sekali dapat kembali hadir di AFCC tahun ini. Semoga apa yang sudah diberikan data menginspirasi peserta yang hadir. Terima kasih untuk Caroline dan Carlo yang membantu di dalam persiapan pelaksanaan acara. Sukses selalu untuk Singapore Book Council!