Melalui Sesi Perpustakaan, Pustakawan Mendunia ingin mengajarkan anak-anak simulasi membantu Refugees (Pengungsi) di Indonesia. Terkait dengan unit pembelajaran Refugees dan perpindahan umat manusia, Pustakawan Mendunia menantang anak-anak kelas 4 SD untuk membuat perencanaan keuangan membangun perpustakaan di daerah konflik di Papua.
Bagaimana caranya?
- Jelaskan Siapa Bill Gates dan yayasan yang didirikannya
- Jelaskan Tipografi dan Profil Papua
- Minta Anak Membuat Perencanaan Keuangan
- Evaluasi Perencanaan Keuangan Mereka
- Perkenalkan Inisiasi Pembangunan Perpustakaan di Masyarakat
- Berikan Motivasi bahwa Anak-anak adalah Agen Perubahan Masa Depan
1. Jelaskan Siapa Bill Gates dan Yayasan yang Didirikannya
Bill Gates adalah seorang pengusaha, pendiri Microsoft, dan ahli pemograman komputer. Kerajaan bisnisnya di Microsoft pernah membuatnya dalam posisi orang terkaya di dunia pada tahun 1986. Sekalipun Bill Gates adalah seorang bilyuner, dia tidak hanya memperkaya dirinya sendiri. Bersama dengan istrinya, Bill Gates mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation tahun 1999.
Yayasan non-profit ini didirikan untuk mengentaskan kemiskinan, penyakit, dan ketidakadilan di dunia. Salah satu inisiasi program Bill & Melinda Gates Foundation adalah untuk mengembangkan perpustakaan di dunia dan daerah tertinggal. Indonesia pernah pula merasakan manisnya program Perpuseru dari Coca Cola Indonesia dan Bill & Melinda Gates Foundation. Pustakawan Mendunia beruntung sekali pernah menghadiri program diadakan Perpuseru di Jayapura, Propinsi Papua.
Perkenalkanlah siapa Bill Gates dan Bill & Melinda Gates Foundation, dan katakanlah kepada anak-anak, bahwa Bill Gates mempercayakan $100,000,000,000,- kepada masing-masing mereka untuk membuat perencanaan terbaik membangun perpustakaan di penampungan pengungsi di Papua.
2. Jelaskan Tipografi dan Profil Papua
Tunjukkan kepada anak-anak, seperti apa Papua. Bagaimana keadaan alamnya dan di mana lokasi penampungan pengungsi. Apakah penampungan pengungsi berada di daerah pantai, atau justru berbukit? Tunjukkan gambar, video, dan lokasi peta penampungan pengungsi. Minta anak-anak untuk menganalisis apa saja yang perlu dipersiapkan untuk membangun perpustakaan di sana.
3. Minta Anak Membuat Perencanaan Keuangan
Mintalah anak-anak untuk membuka website Neal.fun dan kita dapat menemukan sebuah penghitungan otomatis untuk membelanjakan uang Bill Gates sebesar $100,000,000,000,- Minta anak-anak untuk menghitung dan memberikan estimasi pembelanjaan dari benda-benda yang ditawarkan.
Beberapa pilihan benda di Neal.fun ini ada yang seakan-akan absurd untuk membangun taman bacaan / perpustakaan, seperti cincin berlian, tas desainer, atau bahkan lukisan Monalisa. Biarkan saja, bebaskan anak untuk berpikir dan berkreasi. Ingatkan anak-anak, ini bukan soal keinginan mereka berbelanja untuk kepentingan pribadi, tapi untuk kepentingan masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di tempat pengungsian.
4. Evaluasi Perencanaan Keuangan Mereka
Percayalah, tidaklah mudah membuat perencanaan untuk menghabiskan $100,000,000,000,- Beberapa anak ada yang bisa menghabiskan uangnya sampai 0, masih ada yang sisa banyak, tapi perlu kita mengulas beberapa perencanaan yang terbaik. Terlebih yang berhasil menghabiskan uangnya sampai 0.
Minta anak untuk berefleksi, apakah yang mereka belanjakan itu sudah cocok dalam konteks Papua. Misalnya, ada anak yang memilih membeli banyak burger. Mereka katanya ingin menyediakan snack di perpustakaan, ini sebuah inisiasi yang sangat baik. Lantas, Pustakawan Mendunia mengajak mereka untuk melihat, apakah kira-kira orang Papua akan gemar dan menikmati makan fastfood. Apakah itu sehat? Berapa persen dari anggaran yang harus kita siapakan untuk makanan?
Pustakawan Mendunia memilih perencanaan keuangan Josua sebagai yang terbaik! Joshua adalah satu-satunya anak yang memberikan estimasi jumlah pengungsi, yang artinya dia melakukan riset terlebih dahulu. Sekalipun Joshua tidak menghabiskan semua uangnya, masih ada sisanya, tapi Pustakawan Mendunia sangat mengapresiasi langkah pertama yang Joshua lakukan. Dia melakukan riset terlebih dahulu untuk mengenal masyarakat tujuan programnya.
Kedua, untuk faktor keamanan, Joshua membeli mobil anti peluru, sepeda, bahkan pesawat Boeing 747 untuk pilihan transportasi pengungsi. Ketiga, Joshua tidak membeli burger, tapi dia membeli 2 franchise atau ijin mendirikan McD. Daripada membeli burger yang nantinya basi semua, kata Joshua lebih baik bangun rumah makannya sekalian. Keempat, Joshua juga membeli tanah pertanian seluas 100 hektar agar orang Papua bisa bercocok tanam. Kelima, selain buku, Joshua merasa perlu untuk membeli game console, bahkan lukisan Monalisa sebagai faktor hiburan di perpustakaan.
Pustakawan Mendunia terkaget-kaget saat membaca semua perencanaan keuangan anak-anak. Banyak anak yang peduli dan membeli barang-barang yang dianggap perlu untuk membangun perpustakaan di daerah pengungsian Papua.
Ingatlah untuk mengapresiasi karya dan inisiatif positif anak-anak!
5. Perkenalkan Inisiasi Pembangunan Perpustakaan di Masyarakat
Tunjukkan kepada anak-anak bahwa inisiasi pembangunan perpustakaan ini adalah sebuah hal yang nyata. Pustakawan Mendunia berbagi mengenai apa yang pernah kami lakukan di Timika. Ketika terjadi konflik kemanusiaan di Timika dan terdapat camp pengungsi di sana, kami, bersama dengan pemuda lokal pernah pergi ke sana dan bermain dengan anak-anak.
Pustakawan Mendunia juga mengenalkan organisasi Libraries without Borders, sebuah organisasi yang menciptakan ideas box, perpustakaan yang dapat dibuat dalam waktu 20 menit di pengungsian. Tunjukkan bahwa membantu para pengungsi ini memberikan kebahagiaan dan harapan bagi mereka yang kehilangan keluarga, rumah, sekolah, dan penghidupan yang layak.
6. Berikan Motivasi bahwa Anak-Anak adalah Agen Perubahan Masa Depan
Semua yang kita lakukan tentunya untuk menginspirasi anak-anak bahwa mereka pun dapat melakukan sesuatu hal positif bagi dunia, sekarang, dan di masa depan. Budgeting atau perencanaan kegiatan dan keuangan sebuah inisiasi program kebaikan tentunya harus melalui riset dan mengenal siapa target kita. Perencanaan dan riset yang baik akan memungkinkan sumber daya yang kita miliki kita efektif, berguna dan tidak terbuang sia-sia.
Pengetahuan membebaskan kita sebagai pembacanya, dan memberikan kesempatan kita untuk juga meneruskan api perjuangan ini kepada anak-anak sebagai agen perubahan masa depan.
Selamat mencoba Pegiat Literasi!
Good