You are currently viewing 6 Tips Efektif Membuat Survei Minat Membaca Anak

6 Tips Efektif Membuat Survei Minat Membaca Anak

Survei minat membaca anak / siswa (Reading Interest Survey) sangat baik sekali dilakukan pada akhir tahun ajaran atau pada awal tahun ajaran. Hasil survei dapat Pegiat Literasi gunakan untuk mengenal kebutuhan informasi anak-anak, mengetahui kelemahan atau kekuatan layanan perpustakaan yang sudah ada, dan bagaimana membuat strategi pengembangan layanan dan fasilitas perpustakaan ke depan.

Selain itu, hasil survei ini dapat dipercaya menjadi dokumen pendukung pengembangan perpustakaan karena berdasarkan kebutuhan pengguna. Segala program yang mungkin berhasil di luar negeri atau di perpustakaan lain, belum tentu cocok dengan kebutuhan pemustaka (dalam hal ini anak-anak yang kita didik), dan sebuah survei dapat membantu Pegiat Literasi untuk melihat kesiapan anak-anak dengan berbagai pilihan inovasi atau rancangan program perpustakaan ke depan.

Survei yang terancang dengan dengan baik akan menghemat energi, waktu, dan hasil datanya dapat dipercaya sebagai pendukung pengembangan perpustakaan ke depan. Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:

  1. Tentukan Metode Survei yang akan Digunakan pada Survei Minat Membaca Anak
  2. Mengerjakan Kuesioner (Menyusun Pertanyaan-Pertanyaan & Menggunakan Teknologi SurveyMonkey & Google Forms)
  3. Menguji (coba) Kuesioner Terlebih Dahulu
  4. Saatnya Menyebarkan & Mengisi Kuesioner
  5. Menarik Data / Hasil Survei Minat Membaca Anak
  6. Menyajikan Hasil Survei Minat Membaca Anak secara Objektif

1. Tentukan Metode yang Akan Digunakan pada Survei Minat Membaca Anak

Pastikan sebelum menyusun survei, Pegiat Literasi sudah :

  • Berkoordinasi dengan pimpinan organisasi
  • Cermat melihat bagaimana metode survei akan dilakukan. Survei menggunakan teknologi / gadget akan lebih mudah untuk diberikan kepada group pengguna yang sudah melek teknologi

Kemudian, Pegiat Literasi dapat memilih metode survei yang akan digunakan berdasarkan pertimbangan berikut:

Metode SurveiTanya Jawab LisanTanya Jawab Tertulis (Survei Tercetak)Tanya Jawab Tertulis (Survei Online)
KelebihanTanya jawab bisa dilakukan lebih mendetail, situasi (lokasi) tanya jawab bisa dibuat supaya nyamanTanya jawab bisa dilakukan oleh siapa saja, tidak terbatas oleh gadget atau koneksi internet.Tanya jawab bisa dilakukan kapan saja, proses pengolahan data mudah dalam bentuk pie/chart, bahkan dapat dibuat presisi satu akun e-mail hanya bisa menjawab kuesioner satu kali.
KekuranganWaktu pelaksanaan lebih lama, kesulitan untuk menjangkau semua responden, keberadaan penanya (secara fisik) dapat mempengaruhi objektivitas jawaban si responden, proses pengolahan data akan lebih rumitMembutuhkan biaya untuk mencetak dan fotokopi kuesioner, sulit untuk melakukan perubahan jika diperlukan untuk revisi isi kuesioner, responden harus hadir untuk bisa mengisi kuesioner, ada kemungkinan kuesioner jatuh dan tercecer.Responden membutuhkan kemampuan untuk menggunakan teknologi dengan baik, dan koneksi internet yang baik.
Berbagai Pilihan Metode Survei

Pustakawan Mendunia lebih memilih untuk menggunakan Tanya Jawab Tertulis (Survei Online) yang akan diberikan kepada siswa kelas 4 dan 5 SD. Pertanyaan juga dipilih yang sangat ringkas dan sangat mudah untuk dijawab anak-anak. Anak-anak tetap perlu dipandu bagaimana cara mengisi jawabannya karena Pustakawan Mendunia hanya mengijinkan satu akun e-mail anak untuk mengisi satu kali jawaban. Tidak boleh ada kesalahan dalam pengisian survei untuk memastikan hasil / data survei minat baca ini valid.

2. Mengerjakan Kuesioner

Menyusun Pertanyaan-Pertanyaan

Pustakawan Mendunia memutuskan untuk hanya memilih 10 pertanyaan survei. Perlu dipastikan pertanyaan yang diberikan padat, tidak terlalu banyak, tapi cukup memberikan gambaran secara umum.

Adapun 10 pertanyaan survei minat baca anak yang diberikan oleh Pustakawan Mendunia adalah:

  • What is your grade?
  • How much do you enjoy reading?
  • Do you think reading will be important to your future?
  • What do you choose to read (not for a school assignment)? Check all choices that apply to you.
  • What kind of books do you like to read? (Check all the ones you like to read.)
  • What reading format do you prefer? Please rank using the drop down menu next to each choice
  • What motivates you to read? Check all choices that apply to you.
  • How do you choose a book to read? (Check all the ones that describe what you do.)
  • How often do you read when it is your choice (not assigned in school)?
  • Finish this question in the box below. I would read more if…

Jika tanya jawab yang akan dipilih merupakan kuesioner tercetak, Pegiat Literasi dapat langsung menggunakan Words Processing Software dan mencetaknya. Lantas, bagi yang memilih kuesioner online, Pustakawan Mendunia menyarankan dua pilihan terbaik, yaitu:

Menggunakan Teknologi: SurveyMonkey

Cara Membuat Kuesioner Online Minat Membaca Anak di SurveyMonkey
Cara Membuat Kuesioner (Online) Minat Membaca Anak di SurveyMonkey

Menurut Pustakawan Mendunia, SurveyMonkey adalah aplikasi survei online paling mudah dan paling user friendly! Pegiat Literasi yang sedang merancang pertanyaan di SurveyMonkey akan memperoleh banyak pilihan saran bentuk jawaban yang cocok dengan bentuk pertanyaan kita.

Misalnya jika pertanyaan survei dibuka dengan, “What do you choose … ?” akan muncul notifikasi bentuk jawaban kotak tick (checkboxes) sebagai pilihan jawab survei. Variasinya lebih banyak dan lebih responsif dibandingkan Google Forms yang mahsyur terkenal freenya itu.

SurveyMonkey juga punya edisi gratis (free) dan premium (berbayar). Namun, edisi free terbatas hanya untuk 10 pertanyaan saja dan saat pengambilan datanya, kita harus membayar. Jika Pegiat Literasi bekerja di organisasi yang menyeriusi membuat kuesioner / survei online, sangat baik sekali jika memilih SurveyMonkey edisi premium. Pustakawan Mendunia sangat rekomendasikan SurveyMonkey.

Menggunakan Teknologi: Google Forms

Cara Membuat Kuesioner Online di Google Forms
Cara Membuat Kuesioner Online di Google Forms

Terima kasih kepada Larry Page dan Sergey Brin yang berkomitmen memberikan akses gratis dan membebaskan kita semua, yaitu : Google dan semua produk turunannya. Google Forms merupakan aplikasi mudah, murah dan dapat Pegiat Literasi gunakan untuk membuat survei online. Perbedaannya, tampilan / viewnya lebih kalem dan sederhana, dan tidak terlalu responsif seperti di SurveyMonkey.

Google Forms juga sudah memberikan beberapa template yang dapat Pegiat Literasi dimodifikasi sesuai kebutuhan. Tapi, Pustakawan Mendunia melihat tidak ada template survei yang sesuai dengan kebutuhan kami di sini. Maka, kami memulai dari Blank atau form kosong.

3. Menguji (Coba) Kuesioner Terlebih Dahulu

Trial Survei Minat Membaca Anak
Trial Survei Minat Membaca Anak

Setelah survei minat baca anak selesai dibuat, Pegiat Literasi bisa mereview dan mengujicobakannya kepada diri sendiri dan orang lain sebagai sample.

Ini sample hasil survei online yang Pustakawan Mendunia buat di SurveyMonkey, silakan bisa dicoba di sini. Jika semua pertanyaan sudah terasa “pas” dan tepat, saatnya Pegiat Literasi menuju langkah selanjutnya : Menyebarkan dan Mengisi Kuesioner.

4. Saatnya Menyebarkan dan Mengisi Kuesioner

Kuesioner / survei minat membaca yang sudah selesai dapat langsung diberikan kepada anak-anak. Pastikan tersedia waktu yang cukup untuk mengisi kuesioner, sehingga anak-anak bisa konsentrasi dan tidak terburu-buru saat menjawabnya.

Jika kuesioner dilakukan secara online, Pegiat Literasi dapat melakukan video conference sambil share screen (memperlihatkan layar kerja kita kepada peserta video conference), dan memandu anak-anak bagaimana cara menjawab pertanyaan satu persatu. Pastikan intruksi pengisian kuesioner ini sudah dijelaskan dari awal, karena anak-anak yang rasa ingin tahunya besar biasanya akan terlalu bersemangat dan terburu-buru menjawab survei yang diberikan.

Berikan semangat kepada anak-anak bahwa jawaban masing-masing dari mereka itu penting, bisa menjadi masukan yang sangat baik untuk program perpustakaan ke depan, dan mereka adalah bagian dari perubahan positif kita.

5. Menarik Data / Hasil Survei Minat Membaca Anak

Menarik Data Hasil Survei Minat Membaca Anak
Menarik Data Hasil Survei Minat Membaca Anak

Jika semua responden target sudah mengisi survei online, Pegiat Literasi dapat langsung melihat hasilnya seperti gambar di atas. Google Forms sangat memudahkan untuk konversi data secara statistik. Ada pilihan “Summary” (seperti gambar di atas), “Question” untuk melihat berapa jumlah anak yang menjawab setiap pertanyaan, dan “Individual” untuk melihat bagaimana setiap anak menjawab surveynya secara individu.

Setting Google Forms yang Pustakawan Mendunia gunakan adalah anonim (artinya si pengisi survey tidak perlu meninggalkan nama/e-mail addressnya). Oleh karena itu, tidak terlihat siapa saja nama anak yang mengisi survey ini. Jika Pegiat Literasi membuat setting nama/e-mail address si anak terlihat, identitas mereka akan terlihat di tab/pilihan “Individual”.

Bersiaplah untuk menginterpretasi jawaban survey minat baca anak-anak dari data statistiknya.

6. Menyajikan Hasil Survei Minat Membaca Anak secara Obyektif

Anak-anak Sedang Menikmati Fasilitas di Perpustakaan Sekolah pada Jam Istirahat

Ada sebuah resiko yang harus Pegiat Literasi ambil jika melakukan survei, kita harus siap jika hasilnya tidak sesuai dengan harapan atau justru mencerminkan kekurangan kita. Inilah sebabnya mungkin beberapa orang enggan melakukan survei.

Padahal, melalui survei, sekalipun hasilnya masih kurang baik, justru hasilnya dapat dijadikan sebagai acuan untuk perbaikan program ke depan. Dua tahun bekerja di Batam dan ditambah dengan keadaan pandemi Covid-19, Pustakawan Mendunia pikir ini saat yang tepat untuk melakukan survei.

Perpustakaan harus bersiap menyiapkan strategi untuk mengubah layanan yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Oleh karena itu hasil survei yang valid sangatlah penting dan wajib bagi Pustakawan Mendunia untuk menyajikan hasil survei secara obyektif. Apa pun hasilnya.

Berdasarkan hasil survei minat baca anak / siswa kelas 4 dan 5 yang dilakukan oleh Pustakawan Mendunia, terlihat bahwa mayoritas anak menikmati membaca, dan mereka terbiasa membaca buku bacaan seminggu sekali (sekalipun ada juga sejumlah anak yang membaca buku setiap hari). Semuanya memberikan kesan positif dan minat membaca yang baik (di atas 80%).

Pustakawan Mendunia sudah memiliki informasi buku apa yang anak-anak sukai, dan ternyata format elektronik (e-book) juga sudah diminta dan dibutuhkan anak-anak. Ini merupakan modal strategi pengembangan program perpustakaan ke depan.

Pustakawan Mendunia tidak hanya berbagi hasil survei kepada pimpinan di tempat kerja, tapi juga diperlihatkan kepada anak-anak. Hasil survei ini juga bisa menjadi bahan refleksi mereka, khususnya untuk pertanyaan nomor sembilan dan sepuluh: bagaimana caranya agar saya semakin sering membaca?

Banyak bukan manfaat dari survei minat membaca anak yang Pustakawan Mendunia lakukan? Selamat mencoba 🙂

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments