Game Kahoot ini adalah treat yang diberikan Pustakawan Mendunia setiap kali kami selesai membaca sebuah buku di sesi perpustakaan. Bermain dengan Kahoot ini sangat ditunggu dan sangat sering ditanyakan anak-anak.
Pustakawan Mendunia mengambil sampel Kahoot yang pernah kami lakukan setelah membaca buku “Can I Bring Saber come to New York City, Ms. Mayor?” Buku ini adalah lanjutan dari kunjungan virtual kami ke New York Public Library sebelumnya. (Baca juga: Kunjungan Virtual ke Perpustakaan Kota New York)
Lantas bagaimana membuat gamenya? Berikut Pustakawan Mendunia berbagi cara membuat game Kahoot untuk sesi perpustakaan.
- Menyusun Pertanyaan
- Melakukan Preview Pertanyaan-Pertanyaan
- Bermain dengan Anak-Anak
- Practice Makes Perfect
1. Menyusun Pertanyaan
Pegiat Literasi dapat membuka website Kahoot terlebih dahulu di sini. Buatlah akun gratis di sana. Untuk akun gratis, pilihan pertanyaan kita terbatas. Kita hanya punya 2 pilihan:
- Pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban seperti screenshot di atas
- Pernyataan True/False (Benar/Salah).
Setelah menyusun pertanyaan, Pegiat Literasi harus memberikan centang ke pilihan jawaban yang benar. Kita juga dapat memasukkan foto pada pertanyaan yang diberikan. Pemberian foto ini akan memudahkan anak-anak mengerjakan gamenya. Jika sudah selesai dengan satu pertanyaan, Pegiat Literasi dapat mengklik “Add question” untuk menambahkan pertanyaan berikutnya.
Ingatlah untuk memberikan judul game yang sudah dibuat, supaya masih bisa digunakan lagi di masa mendatang.
2. Melakukan Preview Pertanyaan-Pertanyaan
Jika semua pertanyaan dan jawaban yang benar sudah disusun, lakukanlah Preview. Preview akan memberikan simulasi bagaimana game itu akan dimainkan. Siapa tahu ada pertanyaan yang terlewat atau salah jawabannya. Setelah merasa mantap dengan previewnya, Pegiat Literasi dapat mengklik “Done”, dan saatnya bermain secara virtual dengan anak-anak.
3. Bermain dengan Anak-Anak
Ada 2 cara bermain dengan Kahoot yaitu live (bersama dengan anak-anak langsung di saat itu juga) atau sendiri-sendiri (dengan mengklik URL yang diberikan). Tentu yang paling seru jika kita bisa bermain live.
Mintalah anak-anak untuk masuk ke https://kahoot.it dan masukkan GAME PIN yang diberikan Kahoot. GAME PIN ini berlaku satu kali saat bermain live. Setelah GAME PIN dimasukkan, Kahoot akan meminta anak-anak untuk membuat nama pemain. Berikanlah anak-anak kebebasan untuk memilih namanya, bisa juga menggunakan nama Roblox mereka 🙂
Pegiat Literasi perlu mengecek apakah semua anak sudah hadir atau belum. Mungkin awalnya masih ada satu dua anak yang belum percaya diri bermain menggunakan Kahoot. Motivasi si anak dan katakan, “Kami akan menunggu kamu, kamu pasti bisa!” Setelah semua pemain lengkap, Pegiat Literasi dapat mengklik tombol “Start” dan game akan dimulai.
4. Practice Makes Perfect
Permainan Kahoot ini bukan sekadar untuk mencari juara. Bermain menggunakan Kahoot memberikan keberanian mencoba, tidak apa-apa menjawab salah karena kita bisa ulang lagi permainannya. Selain itu, melalui Kahoot, Pegiat Literasi dapat mengecek pemahaman anak-anak dari apa yang sudah mereka baca dan diskusikan sebelumnya di sesi perpustakaan.
Di akhir game biasanya akan keluar hasil analisis dari game live kali itu. Pertanyaan yang dianggap sulit akan diperlihatkan. Pegiat Literasi tidak perlu memperlihatkan siapa yang salah menjawab, tapi cukup untuk mereview pertanyaan itu bersama anak-anak.
Keceriaan hakiki adalah ketika Kahoot mengatakan tidak ada lagi pertanyaan sulit karena semua anak bisa menjawab pertanyaan dengan baik. Kalau sudah begitu, semua anak akan bersorak-sorai gembira. Kemudian anak-anak biasanya masih meminta untuk diberikan URL gamenya lagi. Pustakawan Mendunia akan memberikan URL Kahoot di Google Classroom dan masih bisa dimainkan anak-anak sampai akhir pekan itu.
Senang sekali mengetahui sedikit treat yang Pustakawan Mendunia berikan ini sangat ditunggu anak-anak, bahkan sebelum bukunya selesai dibaca. Selamat mencoba juga 😀