Selama ini, anak-anak kita lebih banyak mengenal buku (book) daripada buku dalam format elektronik (ebook). Pandemi Covid-19 kemudian mendorong pembelajaran daring dan penggunaan ebook menjadi sebuah kebutuhan. Lantas bagaimana cara Pustakawan Mendunia memperkenalkan ebook kepada anak-anak, khususnya mereka yang ada di kelas 1 SD? Apakah kita memahami ebook hanya sekadar buku yang ada di dalam komputer?
Berikut yang Pustakawan Mendunia sudah lakukan di sesi perpustakaan kami di kelas 1 SD.
- Menggunakan Metode See, Think, dan Wonder
- Mencoba Pengalaman Membaca (printed book, ebook, dan audiobook)
- Memperkenalkan Koleksi Ebook Perpustakaan & EResources
1. Menggunakan Metode See, Think, dan Wonder
Pustakawan Mendunia meminta anak-anak untuk melihat gambar di bawah ini.
- Anak-anak diminta untuk membaca dan menjelaskan apa yang ada di gambar ini (See)
- Anak-anak diminta untuk berpikir dan menjelaskan apa perbedaan buku dan ebook (Think)
- Anak-anak boleh memilih mana yang lebih mereka sukai, buku (tercetak) atau ebook (Wonder)
Berikut di bawah ini adalah hasil analisis anak-anak mengenai perbedaan buku (tercetak) dan ebook. Untuk ukuran anak kelas 1 SD ini luar biasa 😀
2. Mencoba Pengalaman Membaca
Pustakawan Mendunia mengenalkan pengalaman membaca kisah Winnie the Pooh yang sama tapi dalam berbagai format. Ada format buku tercetak, buku elektronik di Kindle atau laptop, dan audiobook (Baca juga: Winnie the Pooh Story)
Senang sekali melihat antusiasme anak-anak menikmati buku bacaan mereka apapun format kesukaan mereka 😀
3. Memperkenalkan Koleksi Ebook Perpustakaan & EResources
Pustakawan Mendunia menggunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan koleksi ebook perpustakaan dan bagaimana cara menemukannya di sistem katalog perpustakaan kami di sini. Selain itu, kami juga memperkenalkan EResources yang gratis dan aman untuk dibaca anak-anak.
Harapan kami, apapun formatnya, anak-anak bisa tetap menyukai kegiatan eksplorasi dengan membaca. Selamat memperkenalkan ebook kepada anak-anak 😀