Terlepas dari bentuk/formatnya, ada beberapa hal yang perlu Pegiat Literasi pertimbangkan sebelum (tips) memilih ebook buku mendongeng kepada anak, khususnya anak-anak / siswa di sekolah:
- Melihat Kemampuan Membaca Anak
- Melihat Unit / Tema yang sedang Dipelajari
- Kisah yang Kontekstual
- Kisah yang Membawa Anak-Anak Mengenal Budaya di Tempat Lain
- Follow Up Ide Cerita dari Anak
- Membaca Rekomendasi Buku Cerita Anak
- Berjejaring dengan Sesama Pustakawan, Penulis, dan Penerbit Buku
Berikut paparan 7 tips memilih ebook buku mendongeng yang menarik untuk anak-anak:
1. Melihat Kemampuan Membaca Anak
Kisah untuk anak TK tentu berbeda level kesulitannya dengan anak kelas 1, 2 atau yang kelas besar. Jika bercerita dengan anak-anak TK, akan lebih banyak dibutuhkan interaksi dengan anak untuk ikut bernyanyi atau bertepuk tangan. Sangat baik jika Pegiat Literasi bisa bercerita sambil bernyanyi dan menggunakan alat musik.
Untuk anak-anak kelas 1-2, bisa dipilih buku dongeng yang level awal, yang tidak terlalu banyak teksnya. Sedangkan untuk kelas 3, bisa dipilih novel anak yang jumlah halamannya tipis. Kelas 4 dan 5 bisa diperkenalkan dengan abridged classic novel (novel klasik yang disesuaikan kesulitan kosakatanya sesuai dengan reading level anak).
2. Melihat Unit / Tema yang sedang Dipelajari
Akan lebih mudah bagi Pegiat Literasi untuk masuk, memancing rasa ingin tahu anak-anak, dan membuat mereka tambah semangat untuk mendengarkan cerita jika mengetahui apa unit / tema yang sedang mereka pelajari di sekolah.
Misalnya seperti yang Pustakawan Mendunia lakukan, baru saja 20 Juli kemarin kita memperingati Neil Armstrong, manusia yang pertama kali menginjakkan kaki di bulan. Maka, Pustakawan Mendunia memilih kisah tentang Neil Armstrong untuk diberikan kepada kelas 3 yang tema/unitnya sedang mempelajari kemampuan (skill) yang harus dimiliki dalam profesi tertentu.
Setelah itu, Pustakawan Mendunia mengajak anak-anak membaca buku Astro Smurf tentang seorang smurf yang bercita-cita menjadi astronot, dan ingin ke luar angkasa. Kemudian, Pustakawan Mendunia membacakan lantang (reading aloud) buku-buku tentang profesi astronot. Sambil anak juga mengenal apa itu Glossary dan Indeks yang ada di dalam buku tersebut. Semua buku pilihan ini tentu sudah Pustakawan Mendunia sesuaikan dengan kemampuan membaca (reading level) anak-anak di kelas 3.
Buku yang dipilih juga dapat disesuaikan dengan tema yang kebetulan sedang dirayakan sekolah / perpustakaan pada bulan berjalan. Misalnya pada bulan April, biasanya Pustakawan Mendunia akan khusus membacakan kisah karya Hans Christian Andersen untuk merayakan hari buku anak internasional.
3. Kisah yang Kontekstual
Pilihlah kisah yang kontekstual dengan keadaan saat ini. Pegiat Literasi perlu melihat keadaan sekitar, membaca koran, dan memilih topik/isu apa yang akan diangkat. Janganlah memilih topik yang agak ‘gelap’ dan sulit dipahami oleh anak-anak, maklum kan setiap hari bisa dibilang tidak ada berita baik di koran. Sesuaikan isu yang akan dibahas dengan cakupan usia anak-anak.
Contohnya untuk kasus George Floyd yang meninggal secara tragis, Pustakawan Mendunia hanya membahasnya pada kelas 4 dan 5 saja. (Baca juga: Why Black Lives Matter)
Pilihlah kisah yang memberikan harapan, dan bagaimana anak-anak juga dapat berpartisipasi untuk membawa dampak positif. (Baca juga: The Giving Tree)
4. Kisah yang Membawa Anak-Anak Mengenal Budaya di Tempat Lain
Untuk memancing rasa ingin tahunya, sangat baik jika Pegiat Literasi sesekali mengenalkan buku yang sama sekali berbeda latar belakangnya dengan anak-anak. Baik secara budaya, geografis, maupun mereka yang secara fisik penampilannya berbeda dengan anak-anak.
Sesuatu yang sama sekali berbeda biasanya akan menimbulkan banyak pertanyaan dari anak-anak. Sekaligus mengajarkan mereka, bahwa dunia itu luas dan banyak tempat bisa kita jelajahi dengan membaca buku. Secara tidak langsung, kita juga mengenalkan bahwa ada banyak anak di seluruh dunia, yang memiliki penampilan, kemampuan sosial ekonomi dan budaya yang berbeda. Sekalipun demikian, semua punya semangat yang sama, ceria, senang bermain, punya cita-cita, harapan, dan mimpi untuk masa depan yang cerah.
Besar harapan Pustakawan Mendunia, melalui tips memilih ebook / buku mendongeng ini, bersama kita bisa menebarkan nilai-nilai kebaikan dan perdamaian bagi anak-anak kita.
5. Follow Up Ide Cerita dari Anak
Jangan meremehkan pertanyaan anak-anak, sekecil apa pun itu. Setiap pertanyaan yang diajukan anak sangat berharga. Ingatlah, tidak semua anak berani untuk menyampaikan pendapatnya. Jadi wajib bagi Pustakawan Mendunia mengapresiasi setiap pertanyaan atau pernyataan dari anak, sekalipun itu mungkin tidak ‘nyambung’ dengan topik cerita yang sudah disiapkan sebelumnya.
Lantas, apakah pertanyaan itu akan berlalu begitu saja? Pustakawan Mendunia justru menggunakan pertanyaan itu sebagai pancingan (hook) untuk dibahas di sesi perpustakaan berikutnya. Di sinilah keleluasaan sesi perpustakaan sangat bermanfaat karena goal kita adalah supaya anak-anak semakin gemar membaca dan punya rasa ingin tahu (inquiry) yang tinggi.
Sebagai contoh, Pustakawan Mendunia sedang membahas siapa Rosa Park yang berani melawan segregasi di Amerika Serikat. Seorang murid lalu memberi tahu dia memiliki buku yang sama di rumahnya dalam Bahasa Korea. Pustakawan Mendunia meminta si anak untuk membawa buku itu di sesi berikutnya dan meminta si anak untuk bercerita di depan teman-temannya.
6. Membaca Rekomendasi Buku Cerita Anak
Lantas mungkin Pegiat Literasi tidak tahu mulai dari mana atau bahkan mau memilih buku yang mana? Pustakawan Mendunia biasanya menggunakan Goodreads, Best Books for Kids dari Perpustakaan Umum New York, dan Caldecott Medal Awards yang diberikan setiap tahun oleh American Library Association kepada penulis/ilustrator terbaik pada tahun berjalan.
Pustakawan Mendunia memang agak kesulitan untuk menemukan rekomendasi buku anak yang baik dari penerbit buku Indonesia. Semua penerbit akan mengatakan bahwa buku terbitannya adalah yang paling baik, padahal kita memerlukan sebuah review objektif untuk buku-buku yang benar-benar berkualitas untuk anak-anak kita.
Pada Rapat Koordinasi Nasional Perpustakaan 2018, Pustakawan Mendunia pernah memaparkan kebutuhan alat seleksi pustakawan untuk pembelian buku. Kita memerlukan sebuah lembaga yang secara resmi (official) mengeluarkan misalnya 10 buku anak terbaik pada tahun berjalan. Menurut Pustakawan Mendunia, ini dapat menjadi ranah ‘bermain’ antara Perpustakaan Nasional, Dewan Buku Nasional (tapi kemudian sudah dibekukan oleh Bapak Presiden RI), atau Balai Pustaka.
Semoga di masa depan ada harapan untuk literasi kita yang lebih baik dan pemerintah kita lebih peduli untuk mengelola ini secara lebih profesional. Sementara, Pustakawan Mendunia juga tidak akan berhenti, terus mempromosikan buku-buku anak yang baik dan berkualitas. Pegiat Literasi dapat menemukan rekomendasi buku anak dari kami di link Ulasan Buku ini.
7. Berjejaring dengan Sesama Pustakawan, Penulis, dan Penerbit Buku
Jangan pernah merasa puas dan ‘pintar’ dengan skill yang kita punya. Aktiflah berjejaring, cari dan bergabunglah dengan komunitas pustakawan dan pegiat literasi. Ikuti (follow / subscribe) sosial media dan website terkait literasi, termasuk para penulis buku anak yang berkualitas, dan dari penerbit buku unggulan.
Saatnya kita update diri menjadi Pustakawan Zaman Now. Semoga kiranya 7 tips memilih ebook buku mendongeng yang menarik untuk anak-anak dapat bermanfaat untuk kemajuan literasi anak-anak kita.