Membaca bukan hanya menyenangkan tapi juga membuka wawasan. Sekalipun yang dibaca anak-anak hanya terkesan ‘sekadar’ buku anak-anak, sesungguhnya ini merupakan “koentji.” Pustakawan Mendunia mengambil sample buku Franklin the Series sebagai contoh yang pernah kami lakukan di sesi perpustakaan sekolah. Metode See, Think, dan Wonder dapat dilakukan baik secara tata muka maupun daring. Bagaimana caranya?
- Bacalah Bukunya
- Lakukan Metode Berpikir: See, Think, and Wonder
- Perkenalkan Siapa Penulis/Ilustrator Buku Tersebut
- Bagaimana si Penulis/Ilustrator Mengerjakan Bukunya
- Berikan Treat
- Promosikan Judul Buku Lainnya yang Ditulis Penulis/Ilustrator Tersebut
1. Bacalah Bukunya
Pertama, pastikan anak-anak membaca buku yang sama. Jika tidak bisa membaca buku dengan judul yang sama, Paling tidak dengan seri yang sama atau ditulis oleh penulis buku yang sama. Ini akan memudahkan Pustakawan Mendunia untuk melakukan metode berpikir See, Think, and Wonder yang kita lakukan.
Anak-anak dapat dipersilakan untuk membaca bukunya terlebih dahulu, sehingga mereka akan mengenal siapa saja karakter yang ada di dalam buku seri itu. Pustakawan Mendunia akan mengambil sampel satu judul saja untuk dibahas bersama-sama.
2. Lakukan Metode Berpikir: See, Think, and Wonder
Pustakawan Mendunia biasanya akan menentukan apakah kami yang akan sharing screen kepada anak-anak atau anak-anak yang akan sharing screen ebook mereka, tergantung dengan kemampuan mereka menggunakan IT. Biasanya Pustakawan Mendunia akan sharing screen kepada siswa kelas 1-2 SD. Kemudian anak-anak secara bergantian akan membaca setiap halamannya. Untuk siswa kelas 3-5 SD dapat dipercaya untuk bisa melakukan sendiri sharing screen ebook yang akan dibaca bersama. (Baca juga: Membaca Buku Seru pada Pandemi Covid-19)
See
Jangan pernah biarkan pengalaman membaca hanya sekadar ‘lewat’ saja. “See” atau lihatlah baik-baik setiap unsur di dalam buku, setiap halamannya. Khususnya, jangan pernah lewatkan halaman sampul buku. Mintalah anak-anak untuk melihat sampul buku baik-baik. Bertanyalah kepada anak-anak apa yang mereka lihat pada halaman buku itu.
Think
Pancinglah anak-anak dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat mereka berpikir. Seperti yang ada pada contoh yang Pustakawan Mendunia gunakan kali ini: “Franklin is Messy”. Bertanyalah kepada anak-anak apa yang sedang terjadi? Apa yang Franklin cari? Apakah mereka melihat ada yang janggal di sana?
Wonder
Kemudian pancing lagi anak-anak dengan pertanyaan yang membuat mereka menganalis dan berefleksi lebih jauh. Mana yang lebih baik, kamar berantakan atau yang rapi? Mengapa kita harus memiliki kamar yang rapi? Apa yang terjadi kalau kamar kita berantakan? Apakah kamarmu di rumah rapi atau berantakan?
Metode See, Think, and Wonder ini bukan hanya untuk ilustrasi pada buku saja tetapi juga pada teks yang sedang dibaca. Misalnya apa yang dimaksud dengan “annoyed,” apa yang dimaksud dengan “apple core,” dan di mana seharusnya kita meletakkan sampah kita. Termasuk bertanya kepada anak-anak, apakah mereka setuju kalau kamar Franklin yang berantakan itu pas dengan sebutan “little mess”?
3. Perkenalkan Siapa Penulis/Ilustrator Buku Tersebut
Pustakawan Mendunia kemudian akan memperkenalkan siapa penulis & illustrator buku yang sudah dibaca bersama. Termasuk menjelaskan kewarganegaraan mereka atau latar belakang budayanya, dan pendidikan formal / informal mereka. Semua aspek ini memberikan pengaruh terhadap karya yang dibuat si penulis dan ilustrator.
Dengan memperkenalkan siapa penulis dan ilustrator buku, secara tidak langsung Pustakawan Mendunia mengenalkan sebuah konsep apresiasi penulis / ilustrator. Kita wajib memberikan pengakuan (acknowledgement) dan hak cipta (copyright) terhadap karya yang kita nikmati.
Secara khusus Pustakawan Mendunia menulis review buku termasuk profil penulisnya di dalam kategori Ulasan Buku. Silakan Pegiat Literasi dapat membaca contoh tulisan kami di sana.
4. Bagaimana si Penulis / Ilustrator Mengerjakan Karyanya
Karena kisah Franklin ini mengenai kura-kura, Pustakawan Mendunia memutarkan 2 video rekaman yaitu mengenai kura-kura asli dan cara membuat ilustrasi kura-kura di komputer. Pustakawan Mendunia juga menjelaskan sebelum menulis atau menggambar tokoh cerita, penulis dan ilustrator keduanya harus melakukan riset terlebih dahulu.
Mengapa mereka menggambar kura-kura dengan cangkang, atau mengapa makanan kesukaan Franklin adalah biskuit lalat. Tentu ini semua berdasarkan fakta dan riset cermat dari si pembuat karya.
5. Berikan Treat
Setelah Pustakawan Mendunia banyak memandu anak-anak untuk berpikir dan menganalisis, sangatlah baik untuk memberikan treat yang tidak disangka-sangka oleh anak. Pustakawan Mendunia biasanya memberikan waktu khusus untuk melakukan Game Kahoot yang sangat digemari anak-anak. (Baca juga: Cara Membuat Game Kahoot untuk Sesi Perpustakaan)
Kali ini bukan hanya Kahoot, Pustakawan Mendunia juga memberikan waktu untuk menonton kisah Franklin yang bukunya sudah kita baca bersama. Khusus untuk kisah “Franklin is Messy” dimulai pada menit 11:44.
6. Promosikan Judul Buku Lainnya yang Ditulis Penulis / Ilustrator Tersebut
Sangatlah penting Pustakawan Mendunia memilih buku yang berkualitas untuk dibaca bersama anak-anak. Penulis dan Ilustrator yang berkualitas akan terus aktif dengan karya mereka yang selanjutnya. Lebih istimewa lagi jika perpustakaan memiliki buku lain karya mereka. Pustakawan Mendunia akan mempromosikan karya mereka kepada anak-anak. Tentu ini akan membuat anak-anak semakin bersemangat untuk meminjam dan membaca buku perpustakaan yang berikutnya.
Selain itu, anak-anak pun mengenal role penulis dan ilustrator apa bedanya, dan untuk mengerjakan suatu karya diperlukan sebuah riset mendalam. Siapa tahu di masa depan ada anak-anak yang terinspirasi ingin menjadi penulis atau ilustrator juga seperti Paulette Bourgeois dan Brenda Clark.
Terima kasih kepada penulis dan ilustrator buku seri Franklin, Paulette Bourgeois dan Brenda Clark. Terima kasih sudah menghadirkan karya luar biasa untuk anak-anak di seluruh dunia.
Selamat mencoba Metode See, Think, dan Wonder ini di sesi perpustakaan Pegiat Literasi!