Pembelajaran jarak jauh atau online learning tentu semakin menjadi keharusan Pegiat Literasi untuk mempelajarinya, khususnya di tengah maraknya pandemik Covid-19. Pegiat Literasi harus semakin kreatif mempersiapkan materi ajar untuk anak-anak kita. Terlebih untuk mereka yang masih usia sekolah. Bagaimana tipsnya?
Pustakawan Mendunia juga tidak akan menyerah mempromosikan bahwa membaca itu menyenangkan untuk anak-anak kita (Baca juga: 4 Cara Perpustakaan Melawan Virus Korona di Sekolah.) Berikut beberapa tips dan aplikasi untuk membantu persiapan pembelajaran jarak jauh online dan sudah digunakan oleh Pustakawan Mendunia:
- Membuka Google Account
- Menggunakan Fasilitas yang Disediakan Google : Google Mail, Google Docs, Google Sheets, Google Slides, Google Drive, Google Classroom
- Menggunakan Fasilitas Video Conference (Google Hangouts Meet, Zoom Application)
1. Membuka Google Account
Tidak bisa dipungkiri, idealisme Larry Page dan Sergey Brin memudahkan kita semua dengan memberikan akses dasar secara cuma-cuma alias gratis ke semua aplikasi yang dikembangkan oleh Google. Maka, untuk memperoleh manfaat pembelajaran jarak jauh secara penuh, Pustakawan Mendunia menyarankan Pegiat Literasi untuk membuka Google Account.
2. Menggunakan Fasilitas yang Disediakan Google
Google Mail
Dahulu sebelum ada internet, kita hanya bisa berkomunikasi secara tertulis lewat surat. Google menyediakan layanan surat elektronik secara gratis dan cepat (real time). Tidak ada lagi waktu menunggu lama atau surat yang tidak sampai di tujuan.
Account Google Mail dapat dibuat di sini.
Google Docs, Sheets, and Slides
Selain Software Microsoft yang legal dan berbayar, Pegiat Literasi tetap bisa berkarya menggunakan aplikasi serupa yang disediakan Google secara gratis sekaligus legal, yaitu:
- Google Docs (Padanan Microsoft Words)
- Google Sheets (Padanan Microsoft Excel)
- Google Slides (Padanan Microsoft Power Point)
Dokumen / file yang kita kerjakan dapat juga dikerjakan melalui aplikasi tersebut sepanjang kita menggunakan internet atau juga bisa menginstallnya di android kita.
File yang kita kerjakan tidak hanya bisa disimpan di komputer atau smartphone saja, tapi bisa kita upload di Cloud (internet) dan bagikan ke orang lain, menggunakan Google Drive.
Google Drive
Satu Google Account dapat menggunakan aplikasi lainnya yaitu Google Drive. Bayangkan bahwa Google Drive itu seperti flash disk punya kita yang ada di Cloud (internet). Google memberikan jatah 15 GB gratis untuk setiap akun personal kita.
Semua dokumen yang butuh kita simpan, edit, dan bagi kepada orang lain bisa dibuka bersama melalui Google Drive. Cukup berikan link dokumen kita kepada orang yang akan menerima dokumen itu. Pemilik file yang akan menentukan akses yang diberikan kepada si penerima, apakah hanya bisa membaca, atau bisa mengedit dokumen tersebut.
Google Classroom
Dalam keadaan karantina Covid-19, kegiatan mengajar di kelas semua dirumahkan. Alias belajar dari rumah. Lantas bagaimana memberikan tugas dan penilaian untuk perkembangan belajar anak-anak?
Google memberikan fasilitas Google Classroom. Google membantu menyiapkan kelas secara online, dengan persyaratan bahwa semua siswa dan guru / pendidik yang terlibat memiliki akun Google. Tanpa akun Google, Pegiat Literasi tentu tidak dapat mengirimkan tugas ke anak-anak dan melihat perkembangan belajar mereka.
Selain memberikan tugas dan memberi penilaian, di dalam sebuah kelas yang dibuat di Google Classroom, Pegiat Literasi dapat menambahkan siapa saja guru-guru yang bisa memberikan tugas; menciptakan kuis, memberikan copy file untuk diunduh anak, mengecek keaslian / orisinalitas tugas yang diberi anak.
3. Menggunakan Fasilitas Video Conference
Pendidikan bukan cuma sekadar interaksi pasif anak didik kepada dokumen atau file yang kita kirim. Pendidikan yang memanusiakan manusia memerlukan sentuhan manusia untuk membuatnya hidup dan berarti. Hampir mustahil pembelajaran efektif dapat dilakukan tanpa tatap muka. Karena itu perlu kita gunakan teknologi pendukung berupa video conference.
Mengingat ini adalah sebuah pembelajaran jarak jauh dan jumlah anak didik akan banyak, maka Pegiat Literasi dapat menggunakan aplikasi ini:
Google Hangouts Meet
Jika Google Hangout biasanya dilakukan dalam bentuk chatting atau video call perorangan atau group kecil maksimal 25 orang, maka Google Hangouts Meet memampukan kita melakukan video call sampai dengan 100 orang. Dengan persyaratan semua peserta memiliki Google Account.
Zoom
Berdasarkan pengalaman Pustakawan Mendunia, Zoom adalah aplikasi terbaik untuk meeting / video conference. Pesertanya bisa mencapai 100 orang tanpa harus memiliki platform e-mail account yang sama. Tanpa Google Account, semua yang punya link untuk meeting bisa masuk ke meeting room / sesi video conference.
Selain itu, aplikasi Zoom terhubung dengan whiteboard, dan screen komputer atau smartphone yang kita gunakan. Sehingga materi presentasi bisa tetap terlihat di aplikasi ini. Kita juga dapat mengagendakan meeting secara terjadwal, misalnya seminggu sekali. Oleh karena itu, Pegiat Literasi tidak perlu repot setiap kali mau meeting harus membuat invitation / undangan rapat lagi.
Semangat untuk Terus Belajar
Terima kasih untuk Larry Page and Sergey Brin pendiri Google yang sudah merintis jalan untuk kita bisa mendidik anak-anak dengan akses dasar GRATIS. Semua Gratis, Pegiat Literasi. Hanya butuh kemauan kita untuk terus belajar. Pegiat Literasi pasti mampu mempraktekkan tips persiapan pembelajaran jarak jauh / online untuk anak-anak kita.
Tidak ada kata tidak bisa, semua mungkin bagi kita untuk terus belajar dan memastikan bahwa periode pembelajaran seumur hidup bagi anak-anak kita bisa terus ada.
Selamat mencoba.