Melanjutkan tulisan sebelumnya dari Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Nasional, tentu kita perlu belajar dulu seperti apa kompetisi Pustakawan Berprestasi Terbaik di tingkat Provinsi, dalam hal ini di Provinsi Papua.
Lomba Pustakawan Berprestasi Terbaik di Tingkat Provinsi biasanya dilaksanakan di ibukota provinsi. Kapan pelaksanaannya? Jika pelaksanaan lomba di tingkat nasional biasanya di bulan September, kompetisi di tingkat provinsi dilaksanakan sebelumnya. Untuk mengetahui jadwal persisnya, memang Pegiat Literasi harus memiliki kontak di Perpustakaan Kabupaten / Kota atau Provinsi.
Pustakawan Mendunia sungguh merasa bersyukur, karena ketika perlombaan ini dilaksanakan pada bulan Juni 2017, Kepala Perpustakaan Kabupaten Mimika, Pak Yopie, mengirim saya sebagai pustakawan berprestasi dari Kabupaten Mimika. Tiket pesawat dan biaya penginapan semua didukung penuh oleh Perpustakaan Kabupaten Mimika.
Persyaratan
Sebelum berangkat ke Jayapura, tugas utama Pustakawan Mendunia cukup fokus memenuhi semua persyaratan berkas. Persyaratan utama adalah memiliki latar pendidikan minimal D2 Ilmu Perpustakaan, dan bekerja sebagai pustakawan selama minimal 4 tahun berturut-turut. Oleh karena itu, Pustakawan Mendunia perlu untuk meminta surat keterangan dari tempat bekerja saat itu dan yang sebelumnya.
Persyaratan yang tidak kalah penting juga adalah menyerahkan karya tulis ilmiah minimal 4000 kata dengan topik kepustakawanan. Terakhir Pustakawan Mendunia menulis karya ilmiah untuk skripsi di tahun 2011, jadi memang sudah lewat 6 tahun. Susah payah Pustakawan Mendunia menulis karya ilmiah di tengah kesibukan bekerja dan kegiatan mengajar anak-anak kampung di pesisir Timika (pro bono action). Akhirnya selesai juga.
Pustakawan Mendunia juga mengupdate isi CV karena formulir biodata dan riwayat pekerjaan yang diberikan panitia tidak cukup.
Semua persyaratan yang sudah dilengkapi (baca: Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Nasional), dan copy karya tulis ilmiah diberikan ke Panitia yang berada di ibukota Provinsi. Satu hari sebelum lomba, Pustakawan Mendunia sudah terbang ke Jayapura dan memberikan semua dokumen persyaratan lomba ke Panitia di Perpustakaan Provinsi Papua.
Proses Lomba
Lomba dilaksanakan selama 3 hari, dan pengumuman pemenang akan diberikan di minggu depannya. Sesungguhnya saat lomba dimulai Pustakawan Mendunia tidak merasakan ketegangan, justru suasana yang amat cair. Sungguh bersuka cita melihat, komunitas pustakawan di Provinsi Papua eksis, gesit, dan lincah siap sedia mengikuti kompetisi ini.
Pustakawan Mendunia hadir sebagai satu-satunya peserta termuda dan bukan Aparatur Sipil Negara (ASN). Senang hati sekali bisa berkenalan dengan para pustakawan dari Kabupaten Nabire (Ibu Sapira & Ibu Yebi), dari Provinsi/Kota Papua/Jayapura. Jika ada kesempatan, ingin sekali pergi melihat seperti apa perpustakaan di Kabupaten Nabire.
Adapun materi yang diujikan dalam proses lomba ini adalah :
- Karya Tulis Ilmiah
- Tes Tertulis tentang Kepustakawanan (menjawab pilihan ganda dan menjawab pertanyaan uraian)
- Wawancara dan Tanya Jawab (dalam Bahasa Indonesia dan Inggris)
- Presentasi Karya Tulis
- Seleksi Berkas dan Dokumen Pendukung
Hasil Kompetisi
Dalam melakukan segala sesuatu, Pustakawan Mendunia selalu mengusahakan yang terbaik, dan perihal hasilnya tidaklah perlu dipusingkan. Jika kita sudah mengusahakan yang terbaik, maka tidak akan ada penyesalan, bukan?
Pustakawan Mendunia menjadi juara 2 Pustakawan Berprestasi Terbaik Provinsi Papua. Hasil ini justru membuat terharu, karena menyadari bahwa menjadi pustakawan kita bisa melakukan banyak hal untuk menyentuh kehidupan masyarakat secara langsung. Terlebih bagi para ASN sesungguhnya mendapat dukungan penuh dari pemerintah, masyarakat akan lebih mudah menerima kehadiran mereka.
Pustakawan Mendunia juga sangat senang sekali dengan kesempatan berbagi pengalaman bekerja sebagai pustakawan di Kabupaten Mimika. Banyak peserta lomba yang mengapresiasi hasil presentasi dan menyatakan kekagumannya karena memang apa yang Pustakawan Mendunia berikan merupakan suatu hal yang baru untuk teman-teman.
Beberapa pejabat di Perpustakaan Provinsi Papua juga menyatakan dukungannya, dan berharap segera dibuka formasi ASN untuk pustakawan di Kabupaten Mimika. Mereka berharap apa yang sudah Pustakawan Mendunia lakukan, bekerja secara profesional menggunakan metode kreatif di tempat bekerja di Kabupaten Mimika dapat diadopsi oleh pemerintah daerah dan meningkatkan minat baca anak-anak.
Doa dan Dukungan Tulus dari Sesama Pustakawan
Terima kasih banyak untuk doa, dukungan, dan semangat dari teman-teman sesama pustakawan. Merasa punya teman dengan visi yang sama sungguh membakar semangat dan memotivasi. Bahkan Pustakawan Mendunia secara khusus ditelepon Perpustakaan Provinsi Papua pada bulan April 2018 untuk mengikuti kembali kompetisi Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Provinsi Papua 2018 yang akan dilaksanakan di bulan Juni.
Memang secara kontrak kerja, sampai tanggal 30 Juni 2018, Pustakawan Mendunia masih bekerja sebagai pustakawan sekolah di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Namun secara terbuka Pustakawan Mendunia menjelaskan kepada panitia, bahwa saya akan berhenti dari pekerjaan di Kabupaten Mimika, dan masih menunggu konfirmasi di mana tempat saya bekerja selanjutnya. Pustakawan Mendunia menyerahkan keputusan kepada panitia jika sekiranya saya masih eligible untuk mengikuti kompetisi ini.
Dengan menyesal, berdasarkan hasil pertemuan mereka, panitia menyatakan Pustakawan Mendunia tidak dapat mengikuti lomba tersebut. Terdapat pertimbangan dengan status Pustakawan Mendunia seandainya menang sebagai juara 1 Pustakawan Berprestasi Terbaik Provinsi Papua 2018 namun belum bekerja, atau ada kemungkinan sudah tidak lagi berdomisili di Provinsi Papua.
Masih Pustakawan Mendunia ingat SMS dari Panitia, yang memberikan doa dan semangat, “Tidak apa-apa. Semoga segera memperoleh konfirmasi pekerjaan di tempat baru, dan tetap semangat, juara yang tertunda.” Sungguh terharu membaca pesan dan doa dari panitia. Pustakawan Mendunia hampir meneteskan air mata saking terharunya.
Mental Juara
Apakah yang Pegiat Literasi cari dalam sebuah kompetisi hanyalah sebuah titel juara? Yang Pustakawan Mendunia pelajari dari kompetisi ini, mental seorang juara itu berbeda dengan hanya sekedar menjadi juara.
Bukan hanya cerdas, namun sportivitas dan kejujuran kita diuji dalam sebuah kompetisi. Pustakawan Mendunia bisa menutup-tutupi fakta bahwa hari terakhir bekerja saya di Kabupaten Mimika adalah tanggal 30 Juni 2018, sehingga saya masih secara de facto dan de jure bisa mengikuti kompetisi Pustakawan Berprestasi Terbaik Provinsi Papua 2018 yang dilaksanakan di pertengahan Juni.
Tidak ada yang mengetahui status bekerja Pustakawan Mendunia seperti itu, termasuk Perpustakaan Kabupaten Mimika. Tapi buat Pustakawan Mendunia, lebih penting untuk menghormati dan mengutamakan kejujuran. Pustakawan Mendunia memprioritaskan proses yang sesuai dengan aturan, dan mementingkan tanggung jawab moral sebagai pustakawan terbaik dari Provinsi Papua yang akan lanjut mewakili Provinsi Papua untuk berlomba di tingkat nasional.
Bagaimana Pustakawan Mendunia bisa menjawab di mana saya bekerja atau domisili tempat tinggal, jika harus berlomba mewakili Provinsi Papua di tingkat nasional, sedangkan semua belum jelas terkonfirmasi.
Pelajaran berharga Pustakawan Mendunia ini sekiranya dapat bermanfaat bagi para Pegiat Literasi yang membacanya. Tetap semangat, dan bagi yang ingin mengikuti kompetisi ini, lakukan yang terbaik dan serahkan hasilnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Terima kasih untuk Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) yang setiap tahun menyelenggarakan dan mendukung terlaksananya kompetisi ini. Pustakawan Mendunia sangat mengapresiasi usaha dan kinerja PNRI yang konsisten memajukan masyarakat kita.
Salam Pustakawan Mendunia!