You are currently viewing 5 Tips Menerapkan Konsekuensi Peminjaman Buku Perpustakaan

5 Tips Menerapkan Konsekuensi Peminjaman Buku Perpustakaan

Kata konsekuensi adalah bentuk kata “hukuman” yang diperhalus dalam sistem pendidikan kita. Intinya, jika siswa ada yang tidak taat mengikuti aturan sekolah, akan ada ‘hukuman’ atau konsekuensi dari sekolah untuk siswa tersebut. Konsekuensi buku perpustakaan yang rusak, hilang, atau terlambat dikembalikan menjadi tantangan yang cukup rumit untuk diterapkan Pustakawan Mendunia di perpustakaan. Bagaimana cara menerapkan konsekuensi peminjaman buku perpustakaan?

Di satu sisi, Pustakawan Mendunia ingin terus mendukung anak-anak gemar membaca. Namun, jika perpustakaan kita berjalan tanpa adanya aturan, koleksi perpustakaan kita bisa habis ludes begitu saja. Lantas bagaimana melakukan kedua hal ini secara seimbang? Bagaimana caranya mendukung minat baca siswa sekaligus disiplin di sekolah?

  1. Tak Kenal Maka Tak Sayang
  2. Jelaskan Aturan Perpustakaan Terlebih Dahulu
  3. Ajak Anak-Anak untuk Melakukan Persetujuan dengan Peraturan Perpustakaan
  4. Adakah Kesalahan Sistem?

1. Tak Kenal Maka Tak Sayang

Mau tidak mau, memang faktor siapa Pustakawan / staf perpustakaan merupakan salah satu faktor pendukung kuat, kenapa anak-anak menikmati datang berkunjung ke perpustakaan. Pustakawan yang terlalu akrab dengan anak-anak dan kurang tegas, akan diperlakukan dengan enteng oleh anak-anak. Sebaliknya, pustakawan yang terlalu kaku, bisa membuat anak-anak enggan datang ke perpustakaan.

Tak kenal maka tak sayang. Pustakawan harus mengenal siapa pemustakanya, dan memiliki respect dari anak-anak. Faktor intrinsik inilah faktor utama yang akan membuat anak-anak ‘jinak’ dari Sabang sampai Merauke. Terbukti ampuh.

2. Jelaskan Aturan Perpustakaan Terlebih Dahulu

  • Berikan konsep berpikir bahwa perpustakaan kita adalah milik bersama dan bukan milik pribadi. Itu artinya semua buku kita adalah ‘milik’ bersama.
  • Jelaskan apa saja aturan perpustakaan, dan mengapa kita memiliki peraturan itu. Kenapa peraturan itu penting?
  • Ajak anak-anak untuk berpikir menggunakan logika mereka, dan menemukan jawabannya.
  • Berikan gambaran bagaimana sebuah buku itu bisa sampai tiba di perpustakaan sekolah. Ceritakan bagaimana perjalanan buku ditulis, masuk penerbit, dicetak, disebarluaskan lewat penerbit / toko buku, dibeli, tiba di perpustakaan sekolah, dan dimasukkan datanya dulu ke sistem perpustakaan, sebelum akhirnya bisa dibaca anak-anak.
  • Tanyakan kepada anak-anak, apa yang terjadi jika seandainya ada buku perpustakaan yang rusak atau hilang
  • Jelaskan bahwa kerugian kita bukan hanya kita tidak bisa membaca buku itu lagi, buku penggantinya masih lama datangnya, dan biayanya mahal. Terlebih untuk mereka yang tinggal di daerah terpencil dan jauh dari ibukota.

3. Ajak Anak-Anak untuk Melakukan Persetujuan dengan Peraturan Perpustakaan

Pustakawan Mendunia mengajak anak-anak untuk sama-sama sepakat melakukan aturan perpustakaan. Pustakawan Mendunia kemudian mengirimkan surat pernyataan untuk orang tua menyetujui aturan perpustakaan. Aturan ini juga bisa dimasukkan ke dalam buku pegangan aturan sekolah, sekaligus dengan surat persetujuan orang tua menaati semua aturan sekolah. Surat pernyataan yang sudah ditandatangani dikumpulkan dan diarsipkan oleh pustakawan.

4. Jika ada Buku Hilang atau Rusak?

Nah, jika ada buku hilang atau rusak, lantas apa yang harus Pustakawan lakukan? Pustakawan Mendunia biasanya akan memberikan kesempatan untuk siswa mencari buku tersebut sampai di akhir tahun ajaran. Jika memang sampai akhir tahun ajaran buku tersebut hilang, Pustakawan Mendunia akan mengirimkan surat tagihan buku hilang yang harus orang tua bayarkan ke nomor rekening sekolah. Pustakawan Mendunia menekankan bukanlah perkara buku tersebut bisa diganti dengan uang, tapi bagaimana siswa bisa berlatih bertanggung jawab dengan buku yang mereka pinjam dari perpustakaan.

5. Adakah Kesalahan Sistem dalam Peminjaman Buku Perpustakaan?

Oleh karena itu, sistem pencatatan buku yang dipinjam dan dikembalikan ke perpustakaan harus berjalan dengan baik. Tidak boleh ada buku yang missed atau terlewat untuk dicatat. Pustakawan punya otoritas untuk mengatakan bahwa buku memang belum dikembalikan ke perpustakaan jika memang masih tercatat ada pinjaman di sistem perpustakaan. Otoritas ini bisa failed jika sistem yang bekerja di Perpustakaan tidak ketat. Bahkan pernah Pustakawan Mendunia beradu argumen dengan guru yang mengatakan sudah mengembalikan semua buku pinjamannya. Argumen si guru ini tidak mungkin benar, jika sistem di perpustakaan berjalan dengan semestinya. Dan terbukti nanti belakangan kalau buku yang dipinjam si guru ada di tempat lain, atau terbawa oleh guru/siswa lain.

Demikianlah 5 tips yang dilakukan Pustakawan Mendunia untuk menerapkan konsekuensi peminjaman buku perpustakaan. Selamat mencoba!

Baca juga:

Sosialisasi (Kembali) Peraturan Perpustakaan Kita di Awal Tahun 2020

Bagaimana Cara Menjaga Buku Perpustakaan?

Sayang Perpustakaan, Sayangi Pustakawanmu

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments