Apa itu Creativity, Action, Service Library?
Alkisah, Pustakawan Mendunia adalah orang yang sangat gemar membaca dan cepat sekali merasa nyaman membaca di Perpustakaan. Begitu masuk ke perpustakaan, Pustakawan Mendunia bisa betah berjam-jam membaca di dalam perpustakaan. Pustakawan Mendunia cepat sekali bisa merasa resah dan gelisah, jika Perpustakaan itu tidak terasa nyaman dan sumpek. Jadi, langkah pertama bekerja di Perpustakaan, yang segera terlihat dan action yang dibuat Pustakawan Mendunia adalah: mengupgrade tampilan perpustakaan secara visual.
Selain itu, berdasarkan perencanaan diagnosis penyakit perpustakaan yang dilakukan Pustakawan Mendunia (Baca juga: Mendiagnosis Penyakit Perpustakaan), perpustakaan membutuhkan support perihal penyiangan / weeding dari buku-buku kurikulum yang uzur dan berumur lebih dari 15 tahun. Akhirnya, Pustakawan Mendunia menemui (Creativity, Action, Service) CAS Coordinator dan meminta bantuan untuk pelaksanaan CAS Library ini.
Akhirnya dirancanglah CAS Library yang akan dilakukan siswa kelas 11 atau DP 1 yang akan dilakukan selama 1 tahun. Perencanaannya dilakukan bersama antara Pustakawan, CAS Coordinator, dan siswa CAS Library, dan meminta persetujuan Head of School. CAS Library ini akan dilakukan dalam beberapa tahap:
- Menyiangi Koleksi Buku Kurikulum yang Berumur 15 tahun +
- Menyusun Ulang Buku Novel Classroom Set berdasarkan Nama Penulis
- Melakukan Upgrade Desain Interior dan Perabot Perpustakaan
- Relokasi Buku-Buku dan Rak Bukunya di Perpustakaan
- Membuat Desain Mural/Stiker di Dinding Perpustakaan
- Mengecat Ulang Dinding Perpustakaan
- Memasang Stiker Desain
1. Menyiangi Koleksi Buku Kurikulum yang Berumur 15 Tahun+
Sekolah kami adalah salah satu sekolah internasional pertama di Jakarta. Umur sekolah ini sudah mencapai 20 tahun, begitu juga dengan koleksi bukunya. Sebagai sekolah internasional yang terdepan di Indonesia, dukungan sekolah sangatlah besar untuk membeli buku-buku pendukung pembelajaran, termasuk buku kurikulum. Buku-buku inilah yang kemudian tetap bertahan di sekolah kami dan disimpan di resources room, sekalipun buku-buku ini banyak yang sudah berusia sampai 20 tahun. Kondisinya masih fantastik, luar biasa, tapi sudah out of date. Sekolah kami juga sudah berganti kurikulum, sedangkan perpustakaan membutuhkan ruangan untuk display buku. Ke mana buku-buku sebanyak ini harus dipindahkan? Tidak ada pilihan lain, memang buku itu harus disiangi, alias dibuang (baca: didonasikan).
Buku yang dikerjakan, luar biasa banyaknya, mungkin bisa mencapai 1 ton. Semua proses penyiangan tersebut dilakukan oleh anak-anak CAS Library, dan dilakukan setiap hari Senin dan Jumat. Buku-buku ini kemudian dibawa ke gudang sekolah, untuk disimpan sementara, sampai sudah diperoleh details sekolah tujuan donasi buku.
2. Menyusun Ulang Buku Novel Classroom Set berdasarkan Nama Penulis
Setelah ruangan resources room setengahnya sudah dikosongkan, buku-buku classroom set yang tadinya berantakan di depan perpustakaan dipindahkan. Apa itu buku-buku classroom set? Buku-buku classroom set adalah buku novel dengan judul yang sama, namun sengaja dibeli dengan jumlah copies yang banyak, sesuai dengan jumlah murid. Rata-rata untuk satu judul novel, biasa dibeli 15-20 copies. Selama ini buku-buku ini tergeletak begitu saja, namun dengan bantuan CAS Library, akhirnya buku-buku ini bisa disusun sesuai urutan alfabetis nama penulisnya. Ini pun volume / jumlah bukunya sangatlah banyak.
3. Melakukan Upgrade Desain Interior dan Perabot Perpustakaan
Entah kenapa, penyusunan rak buku di perpustakaan tidaklah efektif, dan terciptalah sudut-sudut ‘berbahaya’ yang tidak bisa terawasi dari luar. Rak perpustakaan padat sekali, dan perpustakaan rasanya begitu sumpek. Perencanaan CAS Library termasuk membuat re-desain interior dan perabot perpustakaan. Pustakawan Mendunia meminta siswa CAS Library untuk menjajarkan semua rak buku di bagian kolesi non-fiksi, sehingga semua koleksi buku perpustakaan terlihat jelas. Pustakawan juga meminta agar lokasi duduk siswa bisa secara langsung dibedakan dari warna karpet tempat duduknya.
Siswa SD (Primary Years Programme), SMP (Middle Years Programme), dan SMA (Diploma Programme) akan bisa langsung mengetahui di mana posisi duduk mereka untuk membaca. Akhirnya terpilihlah warna kuning untuk SD, warna merah untuk SMP, dan warna biru untuk SMA. Warna ini juga akan digunakan untuk membedakan warna bean bags di perpustakaan.
Siswa CAS Library melakukan perencanaan detail dan mencatat apa saja barang yang perlu dibeli, dan mengirimkan form pembelian barang (Purchase Request) ke sekolah. Sambil menunggu karpet dan bean bags tiba di perpustakaan, siswa CAS Library melakukan tahap selanjutnya.
4. Relokasi Buku-Buku dan Rak Bukunya di Perpustakaan
Pustakawan Mendunia mengajarkan logika berpikir membaca nomor panggil pada punggung buku. Apa arti dari nomor-nomor yang ada di punggung buku tersebut, dan bagaimana buku-buku tersebut disusun di dałam rak. Pustakawan Mendunia kemudian menunjukkan, bahwa jika kita mau memindahkan buku dan rak-raknya, maka kita harus mengikat buku-buku itu terlebih dahulu. Kita juga perlu menandai, buku yang mana ada di sebelah mana. Jika kita tidak bekerja dengan rapi, nantinya akan merepotkan kita sendiri.
5. Membuat Desain Mural/Stiker di Perpustakaan
Siswa CAS Library kemudian merancang beberapa desain tokoh terkemuka dunia dan tokoh karakter buku, untuk menghiasi dinding perpustakaan. Pustakawan Mendunia meminta secara khusus untuk desain dibuat lebih reprentatif, tokoh dari berbagai ras manca negara, juga yang mewakili 10 Learner Profiles kurikulum International Baccalaurate. Sepuluh Learner Profiles itu adalah: Inquirer (Pencari Tahu), Thinker (Pemikir), Caring (Peduli), Balanced (Seimbang), Knowledgeable (Berpengetahuan), Open Minded (Berpikiran Terbuka), Risk taker (Pengambil Resiko), Communicator (Komunikator), Reflective (Reflektif), dan Principled (Berprinsip).
Dari draft desain ini, siswa CAS Library memberikan draft desain kepada Head of School yang memberikan izin untuk siswa bisa melanjutkan proses print digital desain. Desain akan diprint dalam bentuk stiker dan ditempelkan di dinding perpustakaan.
6. Mengecat Ulang Dinding Perpustakaan
Setelah desain stiker selesai, siswa CAS Library kemudian membuat jadwal untuk mengecat tembok perpustakaan menjadi berwarna putih. Secara teknis, tentu sebelum mengecat tembok perpustakaan, harus ada furniture perpustakaan yang digeser. Dengan susah payah, siswa CAS Library bisa melakukannya! Terima kasih anak-anak.
7. Memasang Stiker Desain
Selanjutnya, setelah tembok perpustakaan dicat semua, siswa CAS Library kemudian memasang stiker desain karakter yang sudah disetujui. Desainnya diletakkan dekat dengan posisi rak buku yang menggambarkan koleksi buku-buku yang ada di sana. Stiker desain karakter Pippi Longstocking dan Curious George diletakkan dekat dengan buku-buku siswa SD. Ada juga stiker desain karakter Mohammad Hatta, Life of Pi, Malala Yousafzai, Martin Luther King dan Nelson Mandela.
Creativity, Action, Service Library, Tingkat Mahir
Untuk melakukan CAS Library ini dibutuhkan komitmen dan kerja keras. Koordinasi antara Pustakawan sebagai client dengan siswa CAS Library haruslah lancar, details, dan memiliki perencanaan waktu yang disiplin. Guru Arts sebagai CAS Coordinator juga sangat memegang peranan penting untuk memastikan setiap tahapan ini berlangsung cepat. Karena perpustakaan masih aktif digunakan setiap hari dan banyak siswa yang lalu lalang menggunakan perpustakaan. Jadi, perpustakaan tidak bisa terlalu lama dibiarkan begitu saja berantakan.
Untuk siswa CAS Library kami, terima kasih banyak untuk kerja keras dan sumbangsih kalian semua untuk mengupgrade perpustakaan kita. Perpustakaan di sekolah kami sekarang menjadi tempat favorit untuk melaksanakan sesi perjumpaan dengan orang tua murid. Terbukti perpustakaan bisa diupgrade menjadi tempat yang lebih nyaman dengan dukungan komunitas sekolah.
Baca juga: Creativity, Action, Service (CAS) Library