Pada bulan Desember 2019, Pustakawan Mendunia menggunakan kesempatan berharga untuk melanjutkan safari literasi dan perpustakaan di Thailand. Setelah berkunjung ke Neilson Hays Library, Pustakawan Mendunia mengunjungi Perpustakaan Nasional Thailand atau National Library of Thailand.
Perpustakaan ini beralamat di Thanon Samsen, Wachira Phayaban, Dusit District, Bangkok. Lokasinya strategis berada di ibukota negara Thailand, Bangkok, dan Pustakawan Mendunia bisa melihat geliat kemajuan dan penggunaan teknologi di dalam perpustakaan nasional ini.
Sebenarnya apa sih fungsi dan tujuan perpustakaan nasional di suatu negara? Secara umum fungsi utama perpustakaan nasional adalah sebagai lembaga deposit negara. Lebih jauh mengenai sejarah dan fungsi dari perpustakaan nasional akan Pustakawan Mendunia jelaskan pada tulisan khusus ya. Mohon Pegiat Literasi bersabar.
Sejarah Perpustakaan Nasional Thailand
Pada tahun 1905, Raja Chulalongkorn memerintahkan untuk menggabungkan tiga perpustakaan Kerajaan Thailand, yaitu: Mandira Dharma Library, the Vajirayana Library, dan Buddhasasana Library menjadi Vajirayanana Library for the Capital City. Baru kemudian pada tahun 1933 menjadi Perpustakaan Nasional Thailand, dan pada tanggal 5 Mei 1966 lokasinya pindah dan dibuka untuk umum di Jl. Samsen. Saat ini Perpustakaan Nasional Thailand berada di bawah Kementerian Kebudayaan Thailand.
Tercatat pada tahun 2013 terdapat 3 juta jumlah koleksi National Library of Thailand, dan memiliki 11 perpustakaan propinsi di seluruh Thailand. Perpustakaan Nasional Thailand mengumpulkan, menyimpan, menjaga, dan mengelola semua kekayaan intelektual nasional bangsa dalam bentuk / materi apapun. Koleksi perpustakaan termasuk Manuskrip Thailand, prasasti batu, daun palem, buku tradisi Thailand, publikasi tercetak, juga termasuk dalam bentuk audio-visual, dan digital.
Fasilitas Perpustakaan Nasional Thailand
Masuk ke Dalam Perpustakaan
Pertama kali masuk ke dalam gedung Perpustakaan Nasional, Pustakawan Mendunia cukup menyerahkan identitas (paspor) kepada petugas di meja depan. Sebagai gantinya, kami memperoleh RFID Card (kartu) sebagai alat bantu masuk gerbang ke perpustakaan dan tempat penitipan tas.
Kerennya penitipan tas/loker perpustakaan sudah menggunakan sistem otomasi dengan kartu ini juga. Kesan pertama yang berhasil dibangun ketika Pustakawan Mendunia masuk ke dalam perpustakaan ini adalah modern, mengikuti perkembangan zaman dan nyaman.
Jam Buka Perpustakaan
Seperti pernah ditulis dalam artikel di Bangkok Post, bahwa Perpustakaan Nasional Thailand sudah melihat dan menyadari bagaimana tren kebutuhan masyarakat sekarang dan di masa depan. Kebutuhan internet dan kemudahan akses menjadi prioritas program perpustakaan. Ini tercermin dari tersedianya akses internet wifi bagi anggota dan jam buka perpustakaan sampai malam hari di hari kerja.
Saat Pustakawan Mendunia berkunjung ke sini, semua lantai selalu ramai dengan pengunjung. Tidak ada ruangan yang sepi. Kebanyakan adalah mahasiswa dan membawa laptop untuk bekerja, juga masyarakat umum.
Penggunaan Teknologi di Perpustakaan
Terasa bahwa Perpustakaan Nasional Thailand mengupayakan penggunaan teknologi di dalam perpustakaan. Selain RFID Card, gate, dan sistem penitipan tas/loker, Perpustakaan juga memiliki mesin pencarian buku dan bertanya kepada pustakawan.
Selain itu, Perpustakaan juga giat mempromosikan kegiatan dan program perpustakaan melalui LED Screen diletakkan di tempat strategis. Jadi Perpustakaan ini sangat jauh dari kesan ketinggalan zaman.
Semoga Perpustakaan memiliki divisi khusus untuk menjembatani pengunjung yang masih gagap menggunakan teknologi.
Online Service
Perpustakaan Nasional Thailand juga menyediakan layanan online tersedia untuk diakses masyarakat 24 jam. Ada layanan website, e-Newspaper, e-Magazine, e-Books, dan e-Library. Untuk masuk ke layanan ini Perpustakaan sudah menyediakan QR code pada brosur perpustakaan dan LED Screen.
Melihat kemajuan ketersediaan teknologi dan layanan online dari Perpustakaan Nasional, semoga tidak membuat gagap teknologi bagi pengunjung dan pengguna layanan perpustakaan.
Perpustakaan Anak-Anak
Perpustakaan Nasional Thailand juga menyediakan lantai khusus untuk koleksi buku anak-anak di lantai dua. Tentu buku-buku yang ada di sini semuanya dalam Bahasa Thailand sehingga Pustakawan Mendunia tidak mengerti isinya. Perpustakaan didesain dengan perabot berwarna cerah dan ceria. Juga terdapat panggung kecil di tengah-tengah perpustakaan yang biasa digunakan untuk acara pengembangan minat baca anak.
Pulang dari Thailand, Pustakawan Mendunia mengikuti account instagram Perpustakaan Nasional Thailand, dan ternyata perpustakaan anak-anak banyak berbagi program kegiatan lewat account IG: nlthailand_pr Silakan Pegiat Literasi bisa follow account IG mereka yang juga menarik.
Koleksi Buku dalam Bahasa Inggris
Perpustakaan Nasional Thailand memiliki ruangan khusus untuk koleksi buku dalam Bahasa Inggris di lantai tiga. Beberapa berisi informasi mengenai budaya kerajaan Thailand dan pengaruhnya di Asia Tenggara dalam bahasa Inggris. Pustakawan Mendunia menyempatkan waktu untuk membaca kisah raja-raja di Thailand dan apa dampak kepemimpinan mereka.
Sangat menarik membaca profil Raja Chulalongkorn, Raja Kelima Thailand, yang pada masa mudanya banyak keluar Thailand dan berkeliling dunia. Kemudian membawa inspirasi positif yang diperoleh beliau dari perjalanannya, ke dalam perubahan sistemik di Thailand. Salah satu perubahan sangat penting yang dilakukan Raja Chulalongkorn adalah dibuka akses untuk memperoleh pendidikan untuk semua. Pendidikan bukan lagi hanya untuk keluarga bangsawan tapi juga untuk masyarakat biasa.
Hal lain yang menarik, bahwa Raja Chulalongkorn pada masa mudanya memiliki guru privat yang bernama Miss Anna. Masih ingat film Anna and the King yang dibintangi Chow Yun Fat dan Jodie Foster? Film ini dibuat dari novel yang berjudul sama dan terinspirasi dari memoar Anna Harriette Leonowens, guru semasa Raja Chulalongkorn masih kecil.
Pustakawan Mendunia sangat menikmati membaca buku di perpustakaan dan memiliki momen refleksi. Sesungguhnya kemajuan suatu bangsa itu bukan sekadar dipengaruhi dengan sistem pemerintahan suatu negara, apakah monarki, komunis, atau liberal. Kemajuan suatu bangsa itu dimulai dari pemimpin / leader. Apakah bentuk / sebutannya presiden atau raja, bukan menjadi masalah tapi siapa orangnya itu menjadi faktor kunci pertama.
Pemimpin bangsa yang mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat adalah orang yang memiliki otak cerdas, hati bijak, dan keberanian untuk kepentingan masyarakat.
The Final Touch
Ini adalah satu bagian yang Pustakawan Mendunia sangat apreasiasi dan sengaja memiliki porsi tulisan khusus pada tulisan ini. Judulnya pun spesial, “The Final Touch” atau dapat kita artikan sebagai “sentuhan akhir”.
Tepat saat Pustakawan Mendunia akan pulang dari perpustakaan, kami pergi ke toilet dan terkejut menemukan toilet di perpustakaan sangat harum. Toilet ini terasa istimewa bukan saja karena harum tapi juga karena perpustakaan menyediakan tanaman ini (asli) berwarna ungu cantik di dalam toilet.
Perpustakaan Nasional Thailand ternyata memperhatikan perpustakaan sampai ke detail terkecil, sampai ke dalam toiletnya. Toilet yang biasanya dilupakan orang, terakhir, kurang dipedulikan, bahkan beberapa orang bilang angker. Tapi bagi Perpustakaan Nasional Thailand, citra sebagai leading national library, menjadi perpustakaan acuan untuk perpustakaan di provinsi atau daerah lain di Thailand.
Sungguh Pustakawan Mendunia sangat terinspirasi dalam kunjungan kami kali ini ke Perpustakaan Nasional Thailand. Terima kasih, semoga kami dapat berkunjung di kesempatan berikutnya. Kop kurn ka ขอบคุณค่ะ
12 feb 2020 itu sekitar 2 minggu setelah aku beres magang di NLT as LIS student dari Indonesia. mungkin kalau waktu itu magangku lebih lama, bisa ketemu ya! Tips untuk pengunjung indo yang pengen visit ke sana: serius, kunjungin lantai 3 tempat koleksi benda kuno/antik disimpan. pustakawannya super cerdas, dan informatif soal sejarah negara2 Siam dan sekitarnya. dan bisa aksara Bali juga! glad i found this article hehe
Terima kasih Kak sudah mampir membaca di page Pustakawan Mendunia. Semoga bisa berjumpa suatu hari.