You are currently viewing Trik Mendongeng Online di Era Pandemi Covid-19

Trik Mendongeng Online di Era Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 membawa kita dengan sebuah kebiasaan baru, yaitu (trik) mendongeng online. Bagaimana triknya? Dulu sebelum era pandemi Covid-19, mendongeng kita biasa lakukan dengan buku dan tatap muka. Namun sekarang, tentu Pustakawan Mendunia harus kreatif mengatasi tantangan ini. (Baca juga 3 Tips Jitu Pembelajaran Jarak Jauh).

Tulisan Pustakawan Mendunia yang sebelumnya Melatih Anak (Juara) Senang Mendongeng, dapat menjadi dasar pertama Pegiat Literasi sebelum mulai mendongeng. Tulisan kali ini lebih akan berbagi bagaimana trik cara / format mendongeng online secara jarak jauh kepada anak-anak.

Mendongeng (dengan Buku) pada Online/Live Meeting

Mendongeng (dengan Buku) pada Online/Live Meeting

Pada dasarnya, untuk format mendongeng ini sama persis seperti yang biasa Pegiat Literasi lakukan. Bedanya, jika dulu anak yang menikmati cerita hadir secara fisik, saat ini dilakukan di depan handphone berkamera atau komputer dengan webcam.

Pegiat Literasi perlu hati-hati dalam menempatkan gadget agar posisinya stabil saat melakukan mendongeng (dengan buku) pada online/live meeting, Sekaligus memastikan posisi bercerita aman, Pegiat Literasi dapat membuka halaman buku satu-per satu di depan kamera, dan view (tampilan buku) terlihat jelas.

Kekurangan metode ini adalah adanya kemungkinan view buku tidak terlihat karena ukurannya / teksnya yang kecil. Selain itu, karena kedua tangan Pegiat Literasi akan sibuk memegang buku, maka akan kesulitan untuk melakukan perubahan setting di gadget kita. Posisi gadget akan berdiri di depan kita dan jauh dari jangkauan tangan yang sedang sibuk memegang buku. Pegiat Literasi akan kesulitan menerima (approve) peserta meeting yang akan masuk, mematikan atau mengaktifkan (unmute/mute microphone) peserta, dan membalas chat para peserta di chatbox.

Mendongeng (dengan Ebook) pada Online/Live Meeting

Mendongeng dengan ebook pada online/live meeting akan sangat membantu dalam hal view (tampilan buku). Pustakawan Mendunia biasanya akan berbagi layar (sharing screen) dengan peserta dan memperlihatkan ebook kepada peserta. 100% apa yang ada di ebook akan terlihat di layar. Namun, kekurangannya, wajah/ekspresi si pencerita kemudian tidak akan terlihat.

Padahal, selain suara, ekspresi bercerita juga merupakan daya tarik mendongeng yang tidak bisa tergantikan. Biasanya Pustakawan Mendunia menggunakan dua akun (account) untuk login pada satu sesi online/live meeting dan memastikan ekspresi wajah dan intonasi suara bercerita terasa kuat dalam sesi tersebut.

Jadi, terdapat satu akun untuk berbagi layar, sedangkan yang satu lagi untuk komunikasi (microphone and video on). Posisi gadget (handphone) dan komputer harus berdekatan di depan, sehingga Pustakawan Mendunia bisa melakukan kontrol untuk ebook, membaca chat, atau menerima (approve) peserta meeting sekaligus.

Khusus untuk ebook, Pegiat Literasi juga bisa memilih buku cerita yang memiliki banyak teks, dan membacanya lantang (reading aloud) kepada anak-anak. Bisa juga dilakukan bergantian dengan anak-anak. Pastinya menyenangkan mendengar anak-anak menikmati ceritanya juga. Pegiat Literasi tidak perlu khawatir karena semua teks terbaca di layar (screen) anak.

Jika ebook Pegiat Literasi memiliki fasilitas audio, ini juga bisa dipilih, khususnya ebook dalam Bahasa Inggris. Ini akan memperkaya kosakata (vocabulary) anak dan memberi sensasi berbeda, seakan-akan ada seorang native speaker yang sedang berbicara dengan anak. Pustakawan Mendunia hanya sesekali saja menggunakan fasilitas audio pada ebook, karena interaksi dengan anak-anak terasa lebih hidup saat peserta meeting/live yang bercerita.

Mendongeng (Terekam dan Diupload di YouTube) dengan Ilustrasi Musik

The Exclamation Mark
Mendongeng (Terekam) yang Disertai dengan Subtitle dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

Mendongeng yang terekam tentu bukan maksudnya hanya sekadar merekam mendongeng yang kita lakukan pada sesi online/live meeting. Pustakawan Mendunia secara khusus merekam video sedang mendongeng dengan menggunakan buku, dan kemudian video tersebut diedit, dan ditambahkan dengan ilustrasi musik yang menarik, bahkan ditambahkan teks (subtitle) dalam dua bahasa, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Ini bukan pekerjaan yang mudah. Dibutuhkan semangat memberi yang terbaik untuk bisa merampungkan video mendongeng terekam ini. Pegiat Literasi harus jeli memilih buku yang atraktif dan berkualitas, memiliki suara dan wajah bercerita yang ekspresif, disertai kesabaran mengambil gambar video atau mengulangnya jika ada kesalahan dalam pembuatan videonya. Pegiat Literasi juga kemudian perlu mengedit video tersebut dan menambahkan teks pengantar dan ilustrasi musik yang mendukung.

Dibutuhkan imajinasi yang tinggi untuk bisa membayangkan nuansa apa yang mau dibawa ke dalam cerita, bagaimana memilih ilustrasi musik yang menarik dan menyesuaikannya dengan durasi menit dan detik pada video. Demikian pula saat membuat subtitle. Pegiat Literasi perlu memastikan bahwa subtitle yang tepat muncul persis di saat pencerita sedang bertutur. Pekerjaan ini akan memakan waktu, bisa mengedit video berjam-jam, sedangkan mengambil videonya sendiri biasanya tidak sampai 15 menit.

Tapi hasilnya luar biasa. Sangat menarik, layak dipublish di account Youtube Pegiat Literasi dan jangkauan penontonnya sangat luas. Siapa saja bisa menikmati cerita yang Pegiat Literasi buat.

Exclamation Mark by Amy Krouse Rosenthal & Tom Lichtenheld

Tantang Diri Sendiri untuk Lebih Kreatif

Beranikan diri untuk mencoba berbagai macam hal baru di dalam cerita Pegiat Literasi. Buatlah variasi dalam cerita. Gunakan properti jika perlu, seperti gitar, boneka tangan, kertas untuk menggambar dan mewarnai. Tepuk tangan, gunakan imajinasi dan ilustrasikan bagaimana suara langkah kaki berderap, suara angin, suara burung, jadikan kisah Pegiat Literasi hidup.

Gunakan intonasi yang tepat. Bagaimana suara seorang Papa Smurf berbeda dengan Smurf Pemalas. Jika si tokoh merasa senang, sedih, kesal, atau terkejut. Niscaya cerita yang disampaikan Pegiat Literasi selalu menarik dan dinikmati anak-anak dari awal mulainya sampai akhir cerita.

Catatan Hak Cipta

Pustakawan Mendunia hadir dengan mengedepankan values: Pustakawan Mengajarkan Nilai-Nilai Kebaikan, dan ini termasuk dengan menghargai hak cipta (copyright). Sebisa mungkin, Pustakawan Mendunia menggunakan ebook yang diperoleh secara legal (free copyright, free access, atau membeli). Ilustrasi musik yang digunakan juga diambil dari sumber free copyright dan menyebut sumber dari mana Pustakawan Mendunia mengambilnya.

Wajib kita menghargai usaha, kerja keras, dan kesediaan berbagai pihak yang membantu misi kita untuk literasi. Paling tidak dengan menyebutkan nama mereka atau mencantumkannya dalam post / deskripsi video kita di Youtube.

Kerja Keras Tidak Membohongi Hasil

Mungkin ada yang berpikir ini kan hanya bercerita untuk anak-anak, kenapa ribet sekali? Namun percayalah, kerja keras tidak membohongi hasil.

Memang butuh waktu, persiapan, dan keuletan Pegiat Literasi menyiapkan berbagai pilihan buku dan memilih format yang tepat untuk mendongeng/bercerita yang connected kepada anak-anak atau siswa (Baca juga: 7 Tips Memilih Ebook / Buku Mendongeng yang Menarik). Hasilnya? Anak-anak akan semakin gemar membaca dan menanti-nanti kapan ada sesi perpustakaan yang selanjutnya.

Selamat mencoba trik mendongeng online ini, semoga berhasil. 🙂

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments