You are currently viewing 4 Cara Perpustakaan Melawan Virus Korona di Sekolah

4 Cara Perpustakaan Melawan Virus Korona di Sekolah

Perpustakaan melawan Virus Korona? Mampukah kita?

Pegiat Literasi, dari akhir tahun 2019 terdapat pandemik dunia, Covid-19 (Korona Virus) yang dimulai dari Wuhan, Cina. Dalam senyap, virus ini kemudian meluas ke seluruh dunia dan marak diketahui keberadaannya pada minggu kedua Januari 2020.

Keberadaan Batam secara lokasi sangat dekat dengan Singapura, dan merupakan lokasi strategis di mana orang banyak lalu-lalang antar negara. Maka, besar kemungkinan virus ini akan tiba di Indonesia. Pustakawan Mendunia kemudian berpikir, apa yang dapat kami lakukan? Mampukah Perpustakaan melawan Virus Korona?

Maka, Pustakawan Mendunia sejak akhir Januari 2020 melakukan 4 cara berikut untuk menangkal penularan Covid-19:

  1. Sosialisasi Apa itu Virus Korona
  2. Cara Mencari Sumber Informasi yang Sah tentang Virus Korona
  3. Cara Menghindari Penularan Virus Korona
  4. Virus Korona adalah Penyakit, Bukan Masalah Ras

1. Sosialisasi Apa itu Virus Korona

Sosialisasi Virus Korona di Perpustakaan Sekolah

Awal munculnya berita tentang Virus Korona, semua masih simpang siur. Apa itu Virus Korona, dari mana datangnya virus tersebut, bagaimana cara penyebarannya, bagaimana caranya kita bisa terhindar dari virus ini? Ini beberapa pertanyaan yang pasti muncul dan Pustakawan Mendunia menggunakan sesi perpustakaan (Library Session) untuk menjelaskan hal ini.

Pustakawan Mendunia juga menggunakan majalah dinding untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi. Gollum juga mengenakan masker untuk berjaga-jaga. Perpustakaan menjadi bagian untuk melawan Virus Korona.

2. Cara Mencari Sumber Informasi yang Sah tentang Virus Korona

Anak-anak Belajar di Mana Mencari Informasi yang Sah Mengenai Virus Korona

Begitu banyak informasi tidak jelas, khususnya mengenai jumlah korban Virus Korona. Pustakawan Mendunia menggunakan sesi perpustakaan (library session) dan memberikan penjelasan kepada anak-anak bagaimana cara mencari informasi yang sah tentang Virus Korona.

Pustakawan Mendunia memberikan rekomendasi agar anak-anak hanya mengecek informasi resmi dari website pemerintah suatu negara atau WHO (World Health Organization), sebuah badan dunia bagian UN (United Nations) atau PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan bertugas memerangi penyakit menular di dunia.

Update Pemerintah Singapura Mengenai Virus Korona

Pustakawan Mendunia memberikan contoh website Pemerintah Singapura sangat update setiap harinya, dengan jumlah korban terinfeksi dan yang sudah sembuh, beserta perkembangan kasus infected Covid-19 patient tercatat dengan baik dari kasus nomor 1.

Website WHO juga memberikan update terkini mengenai penanganan Virus Korona di seluruh dunia. Terima kasih untuk semangat kemanusiaan dan solidaritas yang terus dikumandangkan Direktur WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesu untuk melawan penularan Virus Korona di dunia.

3. Cara Menghindari Penularan Virus Korona

Anak-anak Sedang Mewarnai Lembar Kerja Cara Menangkal Penularan Virus Korona

Cara paling minimal dapat kita lakukan adalah menjaga daya tahan tubuh. Rajin mencuci tangan, terlebih sebelum makan, dan mengurangi frekuensi berada di dalam kerumunan orang.

Pustakawan Mendunia memperoleh lembar mewarnai berisi tips cara mencegah penularan Virus Korona dari Instagram Wei Man Kow. Terima kasih Cece! Lembar Mewarnai ini Pustakawan Mendunia print dan bagikan untuk anak-anak warnai dan boleh dibawa pulang.

4. Virus Korona adalah Penyakit, Bukan Masalah Ras

Buku Rosa Parks, Tokoh Melawan Rasisme di Amerika Serikat

Saat sedang melaksanakan sesi perpustakaan (library session) sempat terdengar ada anak yang berceletuk, “Hey, you Corona,” sambil memanggil anak lainnya dengan etnis tertentu. Ini merupakan hal yang terlihat kecil saja, namun Pustakawan Mendunia tahu hal kecil ini sangatlah penting.

Sejak dini, anak-anak harus diajarkan untuk mampu berpikir secara realistis, logis, dan tidak rasis. Semua manusia tercipta dan memiliki kemuliaan sebagai ciptaan Tuhan yang paling istimewa. Pustakawan Mendunia kemudian menceritakan fakta segregasi atau pemisahan (suatu golongan dari golongan lainnya) hanya karena ras dan warna kulit dan pernah terjadi di Amerika Serikat.

Pustakawan Mendunia memilih kisah Rosa Parks, dan bukunya ada di perpustakaan. Kebetulan salah satu anak yang hadir saat itu pernah membaca buku Rosa Parks. Pustakawan Mendunia meminta anak tersebut untuk bercerita mengenai isi buku tersebut, dan kami tutup dengan sebuah pertanyaan refleksi:

  1. Apakah itu hal yang baik melakukan pembedaan hanya karena seseorang terlihat berbeda dengan kita?
  2. Kalau misalnya Virus Korona muncul dari negara asalmu, terus teman-temanmu nggak mau berteman sama kamu, bagaimana perasaanmu?
  3. Apakah kamu mau segregasi ini terjadi lagi di dunia?

Untuk anak yang memberikan sahutan “Corona” dan ‘korban’nya, Pustakawan Mendunia juga memberikan 5 menit tambahan untuk berbicara dengan mereka berdua saja. Si pelaku minta maaf dan menyesali perbuatannya. Bahkan dia bilang, besok besar dia mau memastikan segregasi ini tidak boleh terjadi lagi.

Pustakawan Mendunia ajarkan si ‘korban’ bagaimana cara membela diri. Seperti Rosa Parks bisa dengan tenang mengatakan “Tidak,” ketika diminta untuk memberikan bangkunya untuk penumpang lain hanya karena perbedaan warna kulit dan ras.

Menjadi Agen Perubahan

Profesi pustakawan adalah profesi yang terberkati di mana kita dapat menjadi agen perubahan dan mewujudkan sebuah perdamaian dunia. Ini bukan pepesan kosong, namun sungguh terjadi dan Pustakawan Mendunia laksanakan di dalam kegiatan kami di perpustakaan dan sehari-hari. Pegiat Literasi juga bisa melakukannya. Perpustakaan melawan Virus Korona.

Pustakawan Mendunia mengajarkan nilai kebaikan!

Akhir kata, sekiranya kita mawas diri melihat perkembangan berita mengenai Virus Korona dan mampu melakukan antisipasi untuk mencegah penularan virus ini. Sekolah saat ini masuk dalam masa karantina, dan anak-anak belajar dari rumah.

Perpustakaan tentu tidak berdiam diri, Pustakawan Mendunia tetap aktif mempersiapkan materi pembelajaran jarak jauh (distance learning) untuk anak-anak kita. Nantikan di tulisan Pustakawan Mendunia yang selanjutnya.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments