You are currently viewing Jatuh Cinta kepada Neilson Hays Library, Bangkok, Thailand

Jatuh Cinta kepada Neilson Hays Library, Bangkok, Thailand

Pustakawan Mendunia mengucapkan terima kasih kepada Ms. Gassanee Thaisonthi dari Writers Association of Thailand (Baca juga: Siap-Siap Tersengat Inspirasi dalam Asian Festival of Children’s Content). Beliau yang memberikan rekomendasi berharga untuk mengunjungi Neilson Hays Library, perpustakaan yang didirikan pertama kali di Thailand.

Hari dan jam buka perpustakaan ini adalah hari Selasa-Minggu, dari jam 9.30 pagi sampai jam 5 sore. Perhatikan bahwa perpustakaan ditutup pada hari Senin. Perpustakaan hanya terbuka untuk anggotanya saja. Selain anggota, Pegiat Literasi masih dapat mengunjungi perpustakaan dengan memberikan donasi sebesar THB 100 (kira-kira Rp 50.000,-) Terima kasih kepada Ms. Gassanee Thaisonthi yang sudah mensponsori Pustakawan Mendunia pada kunjungan kami kali ini.

Donasi untuk Neilson Hays Library
Donasi 100 THB untuk Neilson Hays Library

Lalu donasi ini dipakai untuk apa? Demikian mungkin pertanyaan Pegiat Literasi? Tentu tidak lepas dari sejarah berdirinya Neilson Hays Library.

Istimewanya Neilson Hays Library

Sejarah

Ruangan Membaca di Neilson Hays Library
Suasana RuanganMembaca di Neilson Hays Library pada Bulan Desember

Pada tahun 1869, terdapat 13 perempuan berkewarganegaraan Amerika dan Inggris yang mendirikan Asosiasi Perpustakaan Perempuan di Bangkok (Bangkok Ladies’ Library Association). Awalnya, perpustakaan hanya buka satu hari dalam seminggu sampai kemudian pada tahun 1897 perpustakaan setiap hari (kecuali hari Minggu) dan mempekerjakan pustakawan untuk mengelola perpustakaan.

Awalnya lokasi perpustakaan ini berada di rumah sewa, sebelum akhirnya Bangkok Ladies’ Library Association memutuskan untuk membeli lahan di Jl. Surawong pada tahun 1914. Jennie Neilson adalah salah satu anggota aktif Bangkok Ladies’ Library Association sekaligus misionaris, dan menikah dengan Dr Thomas Heyward Hays yang kemudian menjadi Kepala RS AL Thailand (Royal Thai Navy Hospital.) Jennie Neilson Hays menjadi presiden perpustakaan ini sebanyak tiga kali dan tetap bergabung dalam organisasi selama 20 tahun.

Jennie meninggal dunia pada tahun 1920 setelah mengidap sakit kolera. Dr Hays membangun perpustakaan di atas tanah yang sebelumnya sudah dibeli di Jl. Surawong untuk mengenang istrinya. Perpustakaan kemudian resmi dibuka pada tanggal 26 Juni 1922 dengan nuansa bangunan neo-classical, karya arsitek Itali Mario Tamagno.

Koleksi Buku Neilson Hays Library

Pustakawan Mendunia with Ms. Gassanee Thaisonthi
Pustakawan Mendunia with Ms. Gassanee Thaisonthi

Jumlah koleksi buku perpustakaan mencapai 20.000 dan semuanya berbahasa Inggris. Cakupannya juga luas mulai dari fiksi kontemporer, non-fiksi, buku anak-anak dan tambahan buku baru yang datang setiap bulan. Begitu masuk ke perpustakaan dan melihat koleksi buku di sini, Pustakawan Mendunia terus merasa betah dan membaca sampai jam tutup perpustakaan.

Sangat menyenangkan melihat bahwa sekalipun perpustakaan banyak memiliki buku yang terbit pada tahun 1800, tapi kondisinya masih sangat baik untuk dibaca. Beberapa bahkan sudah out of print dan memang membuat penasaran untuk dibaca, khususnya tentang catatan perjalanan para misionaris menjelajah sampai ke kampung-kampung Thailand (Siam) dan bagaimana perspektif orang Eropa dan Inggris melihat Thailand, the smiling country.

Selain itu, perpustakaan ini juga menempatkan koleksi buku pada lokasi tertentu (corner), seperti: Thailand Corner, Southeast Asia Corner, dan Children’s Corner.

Thailand Corner & Southeast Asia Corner

Folktales from the Land of Smiles
Folktales from the Land of Smiles

Berada di perpustakaan ini, sekalipun semua koleksi perpustakaannya berbahasa Inggris, tentu tidak dapat melepaskan akarnya, yaitu negara Thailand. Apakah Pegiat Literasi ingin mengenal budaya dan karakter suatu bangsa? Mulailah dari membaca folklore (cerita rakyat) dari daerah tersebut. Kurang lebihnya akan terlihat bagaimana worldview dari suku bangsa.

Pustakawan Mendunia menyempatkan membaca buku Folktales from the Land of Smiles sampai habis. Buku ini berisi beberapa kumpulan cerita rakyat dari Thailand dan menjelaskan mengapa hewan buaya sangat dekat dengan budaya mereka. Mereka juga memiliki tokoh apsara (bidadari), sangat mirip dengan karakteristik apsara yang juga kita temukan pada cerita rakyat dari Cina dan Indonesia.

Selain cerita rakyat Thailand, Pustakawan Mendunia menemukan pula buku resep makanan khas Thailand. Semuanya dalam bahasa Inggris dan memiliki kualitas cetakan buku yang sangat baik. Seandainya punya waktu lebih lama tinggal di Bangkok, Pustakawan Mendunia pasti akan sibuk praktek memasak menggunakan resep masakan lokal dari buku ini.

Children’s Corner

Ruang Membaca di Children's Corner Neilson Hays Library
Ruang Membaca di Children’s Corner Neilson Hays Library

Dari mana kita mau membangun literasi bangsa kita? Tentu perlu dimulai sedini mungkin, dimulai dari anak-anak. Neilson Hays Library menyediakan space / ruangan yang cukup leluasa untuk anak-anak. Dekorasi perpustakaan terasa berwarna-warni, meriah, fungsional, dan nyaman bagi anak-anak untuk membaca.

Buku-buku yang ada di sana juga update, terlihat masih banyak koleksi buku barunya dan tidak berdebu. Bantal-bantal dan karpet juga disediakan di Children’s Corner ini. Pegiat Literasi yakinlah bisa ‘meninggalkan’ anak yang suka membaca di sini dan dijamin dia pasti betah.

Strategi Promosi Neilson Hays Library
Strategi Promosi Neilson Hays Library

Selain itu, perpustakaan memiliki program tetap untuk anak-anak, yaitu Saturday Story Time. Setiap hari Sabtu, jam 10.30 pagi akan ada waktu mendongeng (dalam Bahasa Inggris) untuk anak-anak. Setelah mendengarkan cerita, biasanya kegiatan akan dilanjutkan dengan kegiatan seni dan prakarya yang berkaitan dengan cerita. Kegiatan ini gratis untuk anggota perpustakaan.

Ketika berkunjung ke Children’s Corner, Pustakawan Mendunia sangat senang melihat perpustakaan ini menyediakan brosur agenda bulanan mereka. Hal ini menandakan bahwa Neilson Hays Library sangat memperhatikan dan serius mengembangkan kesukaan membaca dan memupuk minat baca anak-anak anggota perpustakaan.

Beruntung sekali anak-anak yang punya orang tua dan mendaftarkan mereka menjadi anggota perpustakaan. Keanggotaan perpustakaan terbuka untuk kategori Family, dengan pilihan masa keanggotaan 2 tahun sebesar 5.000 THB, 1 tahun sebesar 3.300 THB, dan setengah tahun sebesar 2.400 THB. Tentu masih lebih hemat dan bermanfaat daripada sekadar membawa anak-anak berakhir pekan di pusat perbelanjaan.

Pustakawan Mendunia sangat merekomendasi Children’s Corner Neilson Hays Library sebagai tempat wajib untuk dikunjungi Pegiat Literasi yang membawa anak-anak berkunjung ke Bangkok, Thailand. Jangan khawatir, semua koleksi buku perpustakaan dalam bahasa Inggris, sehingga memudahkan untuk dibaca anak-anak.

Program Perpustakaan

Meja Sirkulasi Neilson Hays Library
Meja Sirkulasi Neilson Hays Library

Semua keistimewaan yang Pustakawan Mendunia sudah bahas di atas, baru membahas perihal sejarah dan fasilitas perpustakaan. Lalu bagaimana dengan program perpustakaan di sana?

Neilson Hays Library sungguh menjalankan fungsinya sebagai tempat berkegiatan komunitas. Jelas terlihat dalam perannya aktif melaksanakan program edukasi dan budaya di tengah masyarakat (khususnya Expatriate) yang tinggal di Bangkok, Thailand. Beberapa agenda rutin mereka adalah:

  • Author Talks, berbincang dengan penulis fiksi/non-fiksi/jurnalis internasional
  • Book Club, merupakan klub buku dengan agenda rutin bulanan
  • Concerts, konser musik bulanan
  • Art Exhibitions, pameran karya seni
  • Book Sales (Bi-Annual Fundraiser), perpustakaan menerima donasi buku dan dua kali dalam setahun buku-buku tersebut akan dijual. Dananya akan digunakan untuk perawatan koleksi perpustakaan
  • Neilson Hays Young Writer Awards adalah kompetisi menulis buku cerita bergambar anak atau cerita pendek berbahasa Inggris yang ditulis pelajar dari usia 10-18 tahun. Tema tahun 2020 adalah tentang : Life dan deadline pengiriman tulisan ditunggu terakhir 29 February 2020. Pelajar yang tulisannya masuk sampai ke tahap final, dapat mengikuti pelatihan menulis dari Neilson Hays Library dan dibimbing karyanya oleh penulis dan ilustrator buku.

Jatuh Cinta (Lagi) pada Perpustakaan

Mbak Najwa Shihab, Duta Baca Indonesia pernah berkata, “Cuma perlu satu buku untuk jatuh cinta pada membaca. Cari buku itu. Mari jatuh cinta.“ maka cuma perlu satu perpustakaan yang bisa membuat Pegiat Literasi jatuh cinta. Bagi Pustakawan Mendunia, perpustakaan itu adalah British Council Library yang pernah dibuka di Gedung S Widjojo Center, SCBD Jakarta. Pustakawan Mendunia sudah lama gemar membaca dari kecil namun baru pertama kali merasakan panahan cinta Cupid waktu SMA, saat mengunjungi British Council Library.

Bagi mereka yang belum mengenal asyiknya membaca dan kerennya perpustakaan, wajib kita promosikan layanan perpustakaan full service seperti Neilson Hays Library. Tidak lepas dari faktor sejarah, keberadaan Bangkok sebagai ibukota Thailand tentu menjadi sebuah keuntungan bagi program perpustakaan dan dampak luasnya menjangkau masyarakat. Berada di Ibukota adalah sebuah keuntungan.

Inspirasi Kita

Unfolding Kafka Festival
Unfolding Kafka Festival di Neilson Hays Library

Apakah Pegiat Literasi menyangsikan jika kita mampu menjalankan perpustakaan dengan program yang kuat seperti ini? Pustakawan Mendunia percaya masih ada harapan. Kita tidak menutup mata, bahwa untuk menjalankan perpustakaan full service seperti ini pastinya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Gunakan prinsip ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Tentu tidak semua kesuksesan atau keberhasilan yang dilakukan Neilson Hays Library langsung dapat Pegiat Literasi lakukan di perpustakaan atau taman bacaan tempat kita berkarya.

Kita perlu berefleksi terlebih dahulu apa saja kekuatan kita sekarang, di bagian apa bisa kita perkuat, di mana bisa kita kembangkan, dan bagaimana relasi / hubungan kita dengan pemangku kepentingan / stakeholder. Pustakawan Mendunia melihat banyak sekali unit perpustakaan yang maju karena didukung oleh Kepala/Pimpinannya. Pimpinan kita perlu untuk melihat dan menyadari bahwa perpustakaan penting dan mampu memberi dampak positif pagi pengguna layanannya.

Dana tidak selalu menjadi masalah, seperti yang Pegiat Literasi baca, Neilson Hays Library kreatif mencari dana melalui donasi keanggotaan atau melalui penjualan buku donasi. Mereka aktif bergerak dan beraktivitas sekalipun mereka tidak berada di bawah level koordinasi Perpustakaan Nasional Thailand.

Tanpa kerjasama dan bantuan semua pihak terkait, sulit bagi kita Pegiat Literasi untuk berjalan sendiri. Pegiat Literasi dapat memberikan contoh keberhasilan program perpustakaan sejenis dan dampak positifnya bagi masyarakat.

Selamat mencoba dan tetap semangat!

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments